Menteri ESDM Sebut Solar akan Digantikan dengan Gas Alam, Ternyata Ini Alasannya

- 8 Juni 2021, 19:11 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Menteri ESDM Arifin Tasrif. /ANTARA/

PORTALMALUKU.COM -- Menteri ESDM Arifin Tasrif, mengatakan gas alam akan menggantikan solar yang selama ini digunakan.

Hal itu Indonesia terus meningkatkan volume produksi gas alam sebagai pengganti soal yang dipakai menggerakkan pembangkit listrik tenaga diesel.

Menurutnya, gas alam termasuk kategori energi baru, sehingga pemanfaatannya bisa menjadi upaya dalam menekan emisi gas rumah kaca.

Baca Juga: Kecelakaan di Jalan Raya Bogor Ciracas, Polisi: Satu Orang Meninggal

"Kita masih banyak bakar solar, kami akan menggantikan ini dengan gas alam yang diproduksi di dalam negeri sehingga kita tidak lagi melakukan impor BBM," ujar Arifin, dilansir dari Antara, Selasa, 8 Juni 2021.

Saat ini cadangan gas alam di Indonesia mencapai 62,4 triliun kaki kubik dengan cadangan terbukti sebanyak 43,6 triliun kaki kubik.

Menurut Agen Energi Internasional (IEA) dalam laporannya World Energy Outlook, gas alam menghasilkan 490 gram karbondioksida per kilowatt hour (kWh).

Baca Juga: Jelang Sekolah Tatap Muka, Orang Tua Wajib Ajarkan 5 Saran Dokter ini Ke Anak

Angka emisi itu cenderung lebih rendah dibandingkan co-firing biomassa yang mencapai 740 gram karbondioksida dan energi batu bara sebanyak 820 gram karbondioksida per kWh.

"Kami juga memperhatikan energy balance ke depan dengan respon masuknya sumber-sumber energi terbarukan ke dalam bauran energi nasional," kata Arifin.

Kapasitas pembangkit listrik yang akan beralih dari solar menjadi gas alam berkapasitas 1.700 megawatt tersebar di 53 lokasi dengan kebutuhan gas mencapai 166 BBTUD per hari.

Baca Juga: Tanggapi Isu Pemerintah Pakai Dana Haji untuk Insfrastruktur, Moeldoko: Uangnya Aman, Itu Isu Menyesatkan

Dari kapasitas 1,7 gigawatt tersebut, pemerintah telah mendorong konversi 274 megawatt di lima lokasi pada 2020 lalu.

"Sisanya akan selesaikan tahun ini dengan rincian 213 megawatt di lima lokasi rampung semester I dan 1,21 gigawatt di 42 lokasi selesai pada semester II," tutur Arifin.

Program konversi bahan bakar pembangkit listrik tersebut diharapkan bisa mengurangi emisi karbon sebanyak 1,4 juta ton, mengurangi impor minyak, dan meningkatkan konsumsi gas di dalam negeri.***

Editor: M Fauzi Ode

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah