Baca Juga: Jadwal Liga Inggris : Ada Big Match Tottenham vs Man City dan Man Utd vs Leeds
Akhirnya Presiden Soekarno bersama Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang saat itu merupakan Pandu Agung menggagas peleburan berbagai organisasi kepanduan dalam satu wadah.
Hal itu pertama kali diungkapkan Presiden Soekarno pada awal Oktober 1959 ketika
mengunjungi Perkemahan Besar Persatuan Kepanduan Putri Indonesia di Desa Semanggi, Ciputat, dan Tangerang.
Seluruh organisasi kepanduan yang ada, dilebur menjadi satu dengan nama Pramuka. Soekarno lalu menunjuk panitia Pramuka yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prijono, Azis Saleh, Achmadi, dan Muljadi Djojo Martono.
Kemudian pada 9 maret 1961 nama Pramuka diresmikan dan hari itu ditetapkan sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka.
Baca Juga: Hari Pramuka 14 Agustus 2021, Ini Yel-yel Pramuka Tinggalkan Ayah Tinggalkan Ibu
Dua bulan kemudian, tepatnya 20 Mei 1961, diterbitkan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka dan momen tersebut dikenal sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja.
Lalu pada 20 Juli 1961 hadir para wakil organisasi kepanduan di Istana negara untuk membuat pernyataan bergabung dalam organisasi Gerakan Pramuka sehingga disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.
Pramuka baru dikenalkan secara resmi kepada masyarakat Indonesia dalam sebuah upacara di halaman Istana Negara pada 14 Agustus 1961.
Hal itu ditandai dengan penyerahan Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang juga menjadi Ketua pertama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.