Penghitungan awal puasa 2024
Dalam metode hisab Imkanur Rukyah memiliki banyak cabang. Ada yang mensyaratkan ketinggian hilal 4 derajat, 6 derajat, bahkan lebih. Tapi Indonesia memilih metode Ikmanur Rukyah dengan hilal 2 derajat di atas ufuk.
Bukan tanpa alasan, angka 2 ini diyakini sebagai syarat visibilitas hilal. Sehingga kemungkinan hilal dapat terlihat saat ketinggiannya mencapai minimal 2 derajat, saat matahari terbenam atau tenggelam.
Sedangkan metode hisab Wujudul Hilal adalah dengan memperhitungkan bulan baru berdasarkan hilal yang terwujud. Metode ini tidak mensyaratkan ketinggian hilal.
Sehingga jika terjadi ijtimak atau konjungsi, lalu matahari tenggelam dan bulan belum tenggelam, berapapun ketinggiannya di akhir kalender bulan, dipastikan esok hari adalah bulan baru.***
Penulis: Nopsi Marga - Pikiran-rakyat.com