'Tudingan' Moeldoko Terhadap Rumah Sakit, Ini Tanggapan Para Dokter

- 4 Oktober 2020, 14:36 WIB
Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. ANTARA.
Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. ANTARA. /Heru Sri Kumoro/ANTARA

PR.MALUKU.COM – Protes para dokter di media sosial atas tudingan Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko. Berbagai respon atas tudingannya itu, berawal dari Moeldoko mengatakan pasien kematian yang bukan positif Cooronavirus Disaese (Covid-19) divonis positif.  

Sebelumnya telah diberitakan oleh Portalmaluku.com “Pasien Meninggal di Rumah Sakit, Moeldoko: Jangan Sembarang Memvonis Positif Covid-19” yang dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

Baca Juga: Pasien Meninggal di Rumah Sakit, Moeldoko: Jangan Sembarang Memvonis Positif Covid-19

“Tudingan bahwa RS meng-covid-kan pasien mendapatkan anggaran ini berbahaya, apalagi diucapkan oleh pejabat negara,” tutur dr. Berliana Idris, protes lewat akun Twitter pribadinya @berlianidris.

Lanjut Berliana Idris, sebelum pernyataan itu keluar, masyarakat telah berburuk sangka pada tenaga kesehatan (Nekes). Apalagi hadirnya pernyataan itu.

“Saya sendiri pernah diserang secara verbal, dituduh meng-covid-covidkan pasien,” tulis Berliana Idris.

Baca Juga: Donald Trump Akan Menderita, Ini Ramalan Baba Vanga

Selain itu, dokter di Universitas Sebelas MAret (UNS) Solo, Tonang Dwi Ardyanto, menilai pernyataan Moeldoko-Ganjar membuat runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Padahal menurutnya, kepercayaan adalah harga paling mahal bagi seorang dokter.

“Kerja keras membangun trust, runtuh sekejap. Sadarkah pak?” kata Tonang di akun Twitternya, @tonangardyanto.

Hal serupa disampaikan dokter Andi Khomeini Takdir di akun Twitternya, @dr_koko28. “Meng-covid-kan pasien? Apa untungnya? Bagaimana caranya? Ckckck,” ujarnya.

Baca Juga: Trump Postif Covid-19, Netizen: Trump Harus Belajar Minum Jamu di Jokowi

Komentar dari drh. Nur Purba P, cukup memanas, “Sudah engak becus terus kambing hitamkan sana-sini. Pakai bilang keterangan dokter soal pasien Covid-19 di RS harus diferifikasi dulu,” tegasnya.

Selain itu dokter spesialis, Nirwan Sartika kecewa dengan tudingan tersebut ia berpendapat Moeldoko-Ganjar menarik perhatian masyarakat agar membenci pihak rumah sakit. “Kalau ada agenda, jalankan saja agendanya tanpa mesti provokasi,” tutur Nirwan.

Selain di Sosial Media (Sosmed) Dokter spesialis paru di Rumah Sakit Persahabatan, Erlin Buhan, menanggapi tudingan Moeldoko secara terang-terangan.

“Dokter tidak akan menulis diagnonis Covid-19 kalau tidak ada bukti, buat apa dokter meng-covid-kan pasien?” ujar  Ketua Persatuan Dokter Paru Indonesia Jakarta itu.

Baca Juga: Persiapan Piala AFC 2020, Timnas U-19 TC di Kroasia

Menurutnya banyak masyarakat tidak paham gejala yang menimbulkan Covid-19. Itu semua berbeda-beda sesuai oragan tubuh.

“Kadang-kadang pasien datang dengan gejala stroke dan positif Covid-19, lalu keluarga marah-marah ke dokter karena merasa yang dialaminya gejala stroke, padahal infeksi Covid-19 juga," katanya.

Erlin meminta, agar masyarakat tidak berburuk sangka terhadap para dokter yang memberi keputusan diagnosis Covid-19.***

Editor: M Fauzi Ode


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x