PDIP-Demokrat Saling Sindir: Antara Drama Politik dan Tangisan Puan Mahrani

- 11 Oktober 2020, 03:57 WIB
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono /Instagram/@pdemokrat/

PORTAL-MALUKU.COM -- Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat, Ossy Dermawan, merespon tanggapan politisi PDIP yang menyindir partainya buat drama politik saat rapat paripurna pengesahan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Politikus PDIP, Aria Bima, menilai sikap Fraksi Demokrat yang walk out saat paripurna itu sebagai drama politik yang basi. Diketahui, Fraksi Demokrat mengambil sikap walk out saat rapat paripurna DPR pada 5 Oktober 2020.

"Tidak tepat disebut sebagai drama. Kecuali mungkin kalau ada tokoh yang menangis dalam sidang paripurna atau di depan publik, itu baru bisa dinamakan sebagai drama," ujar Ossy pada Jumat, 9 Oktober 2020, seperti dikutip Pikiran Rakyat pada artikel berjudul "PDIP 'Serang' Demokrat Berpolitik Basi, Drama Puan Maharani Menangis dan WO di Era SBY Diungkit Lagi."

Baca Juga: Kemnaker Umumkan Proses dan Waktu Pencairan Dana BLT BPJS Tahap 2

Ossy heran dengan argumen Aria perihal prinsip wong cilik yang disuarakan PDIP. Dia mengaitkan prinsip wong cilik dengan aksi penolakan rakyat terhadap UU Cipta Kerja.

"Kalau dikatakan wong cilik yang menjadi landasan mereka dalam mengambil keputusan, mengapa kemarin terjadi gelombang besar penolakan dari rakyat terhadap UU Cipta Kerja," lanjutnya.

Ossy berpandangan aksi walk out Demokrat dalam paripurna merupakan hal kecil. Namun, dia yakin hal kecil itu dilakukan dalam perjuangan besar untuk membela kepentingan rakyat.

Baca Juga: Sejumlah Rumah Warga di Ciracas Jakarta Timur Terendam Banjir

Dia pun membalas kritikan PDIP dengan menyinggung momen paripurna DPR 31 pada Maret 2012. Ketika itu, tengah ramai isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ossy pun menceritakan satu momen tentang Puan Maharani--waktu itu anggota Fraksi PDIP--yang menangis di ruang paripurna. Waktu itu Puan memprotes kenaikan harga BBM.

"Fraksi PDIP pun segera walk out dari ruang paripurna," katanya.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 3,5 Guncang Ambon: BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Sebelumnya, Politikus PDIP Aria Bima mengatakan mendukung UU Cipta Kerja mesti dilihat secara parsial dan tak cuma sebagian. Menurut dia, di era sekarang sikap pro wong cilik mesti dilakukan dengan cara yang smart.

Dia mengklaim saat PDIP berada di pemerintahan maka sudah berupaya membangun program baru seperti interkoneksitas laut, udara, hingga telekomunikasi.

Hal ini yang tak dilakukan saat pemerintahan sebelum Jokowi, yaitu ketika Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dengan partainya, Demokrat.

Baca Juga: Konser Kolaborasi: Nyanyian Lagu Surat Cinta untuk Glann Fredly

Menurut Aria, pemerintahan Jokowi punya strategi agar jadi negara yang ikut menentukan ekonomi dunia. Dia pun menyinggung Demokrat dan PKS yang menolak UU Cipta Kerja.

"Nah, yang semacam-semacam ini, mungkin Demokrat dan PKS kaget-kaget. Jadi, saya tidak kaget (Demokrat dan PKS) menolak (UU Ciptaker), drama politik Demokrat dan PKS sudah basi." ujar Aria dalam acara "Apa Kabar Indonesia Malam" di tvOne pada, Jumat, 9 Oktober 2020.***

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah