Network
PORTALMALUKU.COM -- USAHA Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu dari banyak pihak yang merasakan dampak negatif dari pandemi Covid-19.
Sektor UMKM Indonesia kian meresahkan karena semakin lama omzet yang dihasilkan semakin menurun.
Olehnya itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) merilis alat untuk mengukur aktivitas bisnis bernama BRI Micro & SME Index (BMSI).
Baca Juga: 11 November dan Peringatan Hari Jomblo Sedunia 'Single Day', Simak Sejarahnya Disini
Indikator tersebut diperkenalkan Direktur Utama BRI, Sunarso dalam Konferensi Pers Kinerja Keuangan Kuartal III 2020 yang digelar secara virtual pada Rabu, 11 November 2020.
"BMSI merupakan indeks yang menilai pelaku UMKM atas aktivitas bisnisnya," sebut Sunarso, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.
Baca Juga: Trump Tolak Kekalahannya, Biden: Saya Menganggap Ini Memalukan
"BMSI terdiri atas Indeks Aktivitas Bisnis (IAB) untuk melihat (aktivitas bisnis-red) saat ini, dan Indeks Ekspektasi Bisnis (IEB) untuk mengukur ekspektasi pelaku bisnis untuk 3 bulan ke depan," papar Sunarso.
Sunarso mengatakan, indeks tersebut dibuat sebagai bentuk kepedulian BRI kepada para pelaku UMKM.
"Serta akan menjadi leading indicator pertama di Indonesia yang mengukur aktivitas UMKM," sebut Sunarso.
BMSI juga dinilai bisa menjadi satu di antara bahan untuk mengambil kebijakan bagi pelaku bisnis.
Baca Juga: Lirik Lagu Ayah Karya Saventeen yang Bisa Dinikmati di Momen Hari Ayah
Meski Indonesia sudah masuk fase resesi saat ini, hasil pengukuran BMSI menunjukkan adanya pemulihan aktivitas ekonomi.
"Apabila dibandingkan dengan Kuartal II 2020, kondisi saat ini sudah memasuki masa pemulihan," paparnya.
Hal ini, kata Sunarso, terlihat dari mulai menggeliatnya aktivitas pelaku UMKM.
"Dan ada optimisme untuk semakin membaik lebih tinggi lagi di Kuartal IV nanti," tutur Sunarso.
Hasil survei menunjukkan BRI Micro & SME Index (BMSI) naik dari 65,5 menjadi 84,2 di kuartal III-2020 dan diproyeksikan meningkat menjadi 109,3 untuk kuartal IV-2020.***
