Kepala Geologi: Suara Guguran Terdengar Tiga Kali dari Gunung Merapi

- 18 November 2020, 14:33 WIB
Aktivitas hembusan asap putih Gunung Merapi terlihat di wilayah Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (16/11/2020). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) per enam jam pada pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB terjadi 21 gempa guguran, 16 kali gempa hembusan, 65 kali fase banyak dan 12 kali gempa vulkanik dangkal. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp)
Aktivitas hembusan asap putih Gunung Merapi terlihat di wilayah Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (16/11/2020). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) per enam jam pada pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB terjadi 21 gempa guguran, 16 kali gempa hembusan, 65 kali fase banyak dan 12 kali gempa vulkanik dangkal. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp) /Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO

PORTALMALUKU.COM -- KEPALA BPPTKG Hanik Humaida Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan suara guguran terdengar tiga kali dari Gunung Merapi berdasarkan periode pengamatan pada Rabu, 18 November 2020, pukul 00:00 sampai 06:00 WIB.

 "Suara guguran di gunung api aktif itu terdengar dengan intensitas sedang hingga cukup keras pada pukul 04:45 WIB dari Babadan, Jrakah, Kaliurang," kata Hanik lewat keterangan resminya pada hari ini, Rabu, 18 November 2020, dikutip Antara.

Pada periode pengamatan itu, kata Hanik,  BPPTKG juga mencatat 17 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-65 mm selama 13-122 detik, enam kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-15 mm selama 9-39 detik, 44 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-26 mm selama 5-14 detik, serta sembilan kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 42-75 mm selama 16-47 detik.

Baca Juga: Jelang Rilis Album BE, BTS Luncurkan Cuplikan Video Life Goes On

Baca Juga: Cavani Diganjar Kartu Merah, Brazil Jebol Gawang Uruguay 2-0

Berdasarkan pengamatan visual di puncak Gunung Merapi, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah.

Cuaca di gunung itu berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 15-21 derajat selsius, kelembaban udara 72-95 persen, dan tekanan udara 567-686 mmHg.

BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Baca Juga: Babak Belur Dihajar Spanyol, Posisi Pelatih Jerman Tetap Aman

Baca Juga: Permainan Mikaniki Bawa Dua Siswa Ambon Raih Prestasi Internasional

BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta; Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat. ***

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x