Sedangkan pihak militer Myanmar masih belum memberikan tanggapan atas peristiwa yang terjadi hari ini.
Baca Juga: Kemendikbud Tambah KIP Kuliah, Prodi Terakreditasi A Maksimal Dapat Rp12 Juta Per Orang
Padahal, setelah memimpin parade militer di Ibu Kota Naypyitaw sebagai tanda hari angkatan bersenjata, Jenderal senior Min Aung Hlaing menegaskan kembali janjinya untuk menyelenggarakan Pemilu.
“Tentara berusaha untuk bergandengan tangan dengan seluruh bangsa, untuk menjaga demokras. Tindakan kekerasan yang mempengaruhi stabilitas dan keamanan untuk membuat tuntutan, adalah hal yang tidak pantas,” tuturnya.
Kematian terakhir tersebut menambah jumlah korban menjadi hampir 380 orang tewas dalam aksi kekerasan yang terjadi setelah kudeta terhadap Pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.***