Ada Pembakaran Al Quran di Ibu Kota Swedia oleh Politikus Denmark, Indonesia Bereaksi

- 23 Januari 2023, 16:12 WIB
Ilustrasi: Al Quran.
Ilustrasi: Al Quran. /Pixabay/Ali Burhan/

Sementara itu, pembakaran Alquran yang dilakukan oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras yang juga berkewarganegaraan Swedia ini sebelumnya juga pernah menggelar sejumlah demonstrasi di masa lalu dimana dia membakar Al Quran.

Dikutip dari Reuters, Rasmus Paludan tidak dapat segera dihubungi melalui email untuk dimintai komentar. Dalam izin yang diperolehnya dari polisi, dikatakan bahwa protesnya dilakukan terhadap Islam dan apa yang disebut upaya Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia.

Sedangkan Swedia dan Finlandia sendiri mendaftar tahun lalu untuk bergabung dengan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina, tetapi semua 30 negara anggota harus menyetujui tawaran mereka. 

Turki mengatakan Swedia khususnya harus terlebih dahulu mengambil sikap yang lebih jelas terhadap apa yang dilihatnya sebagai teroris, terutama militan Kurdi dan kelompok yang disalahkan atas upaya kudeta tahun 2016.

Sedangkan sebelum aksi tersebut, Kementerian Luar Negeri Turki pada hari Jumat, 20 Januari 2023 memanggil Duta Besar Swedia untuk Ankara Staffan Herrstrom.

Baca Juga: Profil dan Biodata Ibu Negera Korea Selatan, Kim Keon Hee yang Tetap Awet Muda di Usia 50 Tahun

Ia diberi tahu bahwa Turki 'mengutuk keras tindakan provokatif tersebut, yang jelas merupakan kejahatan rasial, bahwa sikap Swedia tidak dapat diterima.

Dilaporkan Anadolu Agency, Turki juga mengharapkan tindakan tersebut tidak diizinkan, dan penghinaan terhadap nilai-nilai sakral tidak dapat dipertahankan dengan kedok hak-hak demokratis.

Turki memperingatkan Swedia bahwa mengizinkan kegiatan propaganda yang sedang dipersiapkan oleh lingkaran yang berafiliasi dengan PKK di Stockholm, Swedia pada Sabtu, 21 Januari 2023 adalah 'pelanggaran dari kesepakatan tripartit.

Seminggu sebelumnya, Turki meminta Swedia untuk mengambil langkah-langkah melawan kelompok teror setelah demonstrasi di Stockholm, Swedia para pendukung organisasi teroris PKK menggantung di kaki patung Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan kemudian mengunggah rekaman provokasi bersama dengan ancaman.

Halaman:

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah