Soal Kartun Nabi, Marcon: Prancis Tidak Akan Mundur Menghadapi Kekerasan

- 2 November 2020, 09:58 WIB
Dok: / ANTARA
Dok: / ANTARA /

Polisi pada Sabtu menyebutkan bahwa satu orang lagi ditahan sehubungan dengan serangan itu.Orang tersebut menambah tiga lainnya yang sudah ditahan karena dicurigai melakukan kontak dengan penyerang.

Baca Juga: Gol Akrobatik Ibrahimovic Bawa Milan Menang 2-1 Atas Udinese

Macron telah mengerahkan ribuan tentara untuk melindungi berbagai lokasi, seperti tempat ibadah dan sekolah.

Sementara itu, para menteri telah memperingatkan bahwa serangan militan lainnya bisa terjadi.

Serangan Nice, pada hari Muslim merayakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, terjadi di tengah kemarahan yang meningkat di kalangan Muslim di seluruh dunia atas pembelaan Prancis pada hak untuk menerbitkan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Baca Juga: UMP Maluku 2021 Tidak Naik, Tetap Rp2.604.961

Pada 16 Oktober, Samuel Paty, seorang guru sekolah di daerah pinggiran Kota Paris, dipenggal kepalanya oleh seorang remaja keturunan Chechnya.

Warga berusia 18 tahun itu tampaknya marah terhadap guru tersebut, yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas selama pelajaran kewarganegaraan.

Di beberapa negara mayoritas berpenduduk Muslim, para pengunjuk rasa mengecam Prancis dalam aksi unjuk rasa di jalanan. Beberapa negara juga menyerukan pemboikotan terhadap produk-produk Prancis.

Baca Juga: UMP Maluku 2021 Tidak Naik, Tetap Rp2.604.961

Halaman:

Editor: M Fauzi Ode

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah