PORTALMALUKU.COM — Pemimpin Hamas, Ismail Haniya, desak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, untuk batalkan solusi ala Donald Trump 'kesepakatan abad ini'.
Dalam pernyataannya, ia minta Biden cabut pengakuan AS soal Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan pemindahan duta besar ke kota suci tersebut.
Pada kesepakatan ala Trump itu, 'Ibu Kota Israel yang tidak dapat terbagi' dan juga mengakui kedaulatan Israel atas sebagian besar wilayah Tepi Barat.
Baca Juga: DOA: Bacaan Qunut Shalat Subuh Bahasa Arab, Latin, dan Indonesia
Rencana Trump, yang mengundang badai kecaman dari rakyat Palestina, menyerukan pendirian negara Palestina dalam bentuk kepulauan yang dihubungkan dengan jembatan dan terowongan.
Haniyeh mendesak Biden agar “meralat arah kebijakan AS yang tidak adil terhadap rakyat (Palestina) kami yang menjadikan AS mitra (bagi Israel) dalam penindasan dan agresi.”
Pemimpin Hamas akan menyeru pemerintahan AS yang baru untuk menghormati iktikad rakyat Palestina beserta pilihan demokratis mereka.
Baca Juga: Bawa Sabu 19,4 Kilogram, Jaringan Narkoba Internasional Dibekuk Polisi di Jambi
Selanjutnya untuk menahan diri dari kebijakan yang menekan rakyat dan negara-negara kawasan untuk menormalisasi hubungan dengan pendudukan (Israel).
Diperhitungkan oleh media besar AS, Joe Biden (77), diumumkan sebagai Presiden AS ke-46 setelah mengalahkan Trump pada pilpres tahun ini.***