Jarang Diketahui, Ternyata Jahe dan Bawang Putih Bisa Kurangi Resiko Penyakit Kanker

- 28 Februari 2021, 13:22 WIB
Studi menjelaskan ternyata Jahe dan Bawang Putih Bisa Kurangi Resiko Penyakit Kanker..
Studi menjelaskan ternyata Jahe dan Bawang Putih Bisa Kurangi Resiko Penyakit Kanker.. /Pixabay

PORTALMALUKU.COM — Untuk mengatasi penyakit kanker yang terjadi pada diri kita, tentunya harus benar-benar jelih ketika menggunakan obat.

Sebab, jika kita salah memilih obat yang harusnya untuk mengatasi penyakit kanker tersebut, bisa saja berdampak lebih buruk dari sebelumnya.

Adapun studi terbaru yang diterbitkan di Sift Deck Research Page menyebut resiko kanker ternyata bisa dikurangi dengan mengonsumsi bawang putih dan jahe.

Baca Juga: Setelah Ditetapkan Jadi Tersangka, Gubernur Sulsel: Saya Minta Maaf

Dilansir dari laman PMJ News, Minggu, 28 Februari 2021, untuk diketahui, kedua bahan alami tersebut mengandung efek anti-oksidan dan anti-inflamasi.

“Studi sebelumnya menunjukkan bawang putih menurunkan tekanan darah, kolesterol, trigliserida, dan homosistein, meningkatkan kekebalan, serta mengurangi stres oksidatif dan peradangan yang berhubungan dengan mekanisme anti-penuaan,” tulis studi itu.

Sedangkan hasil studi lanjutan menunjukkan bawang putih dan jahe sama-sama memberikan efek perlindungan terhadap stres oksidatif dengan mengurangi ROS dan peradangan.

Baca Juga: KODE VALID GARENA! Segera Klaim Kode Redeem Free Fire (FF) Terbaru 28 Februari 2021

Bawang putih dan jahe memiliki banyak senyawa bioaktif yang memberikan efek anti-oksidan dan anti-inflamasi.

Bawang putih telah terbukti dapat mencegah penyakit kronis seperti penuaan, penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit alzheimer.

Kemudian bawang putih dilaporkan dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan antioksidan internal seperti glutathione, dan mengurangi kelelahan.

Baca Juga: Ponakan Artis Ashanty, Millen Cyrus Ditangkap Polisi

Sementara jahe adalah bahan alami yang paling umum digunakan untuk pengobatan rumahan seperti sakit kepala, mual, pilek, serta emesis.

Jahe memiliki berbagai aktivitas kehidupan, seperti aktivitas antioksidan, antimikroba, antiradang, antikanker.

Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa jahe juga dapat menghambat dan mengatur beberapa penyakit, seperti penyakit neurodegeneratif, penyakit jantung dan gangguan metabolisme seperti diabetes melitus dan obesitas, serta gangguan pernapasan.

Baca Juga: Menyedihkan! Perempuan Cantik Tewas Membusuk di Kamar Apartemen Mewah

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di National Library of Medicine National Institutes of Health AS, efek jahe pada tingkat lipid diteliti.

Studi tersebut mencatat 45 pasien dalam kelompok pengobatan dan 40 pasien dalam kelompok plasebo turut berpartisipasi.

“Ada penurunan yang signifikan dalam trigliserida, kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), lipoprotein densitas sangat rendah, level sebelum dan sesudah studi secara terpisah di setiap kelompok,” tulis studi tersebut.

Baca Juga: Gubernur Sulsel Resmi Jadi Tahanan KPK

“Rata-rata perubahan kadar trigliserida dan kolesterol pada kelompok jahe secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok plasebo,” lanjut studi itu.

Studi ini juga menemukan rata-rata penurunan kadar LDL dan peningkatan kadar lipoprotein densitas tinggi pada kelompok jahe lebih tinggi dibandingkan kelompok plasebo, tetapi kadar plasebo pada VLDL lebih tinggi dari pada jahe.***

Editor: M Fauzi Ode

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah