PORTALMALUKU.COM -- Makan saat sahur bukan sekadar soal kenyang, tapi perlu mempertimbangkan kadar gizi. Artinya menu sahur harus tetap sehat dan bergizi.
Untuk menyiapkan menu makanan sahur, seorang dokter spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia, dr. Putri Sakti, menyarankan agar tak perlu menghangatkan makanan buka pusa untuk kembali dikonsumsi saat sahur.
Ketimbang menghangatkan makanan, kata Putri, sebaiknya Anda menyiapkan bumbu untuk dua porsi sekaligus, sembari menyiapkan bahan lain untuk masakan sahur.
"Memang yang terbaik tidak boleh dipanaskan (dihangatkan). Saya sarankan bikin bumbunya untuk dua porsi, saat buka dan sahur," kata Putri, dikutip Antara, Jumat.
Baca Juga: LOGIN di Link eform.bri.co.id/bpum: Cek Syarat dan Nama Penerima BLT UMKM Rp1,2 Juta di 2021
Baca Juga: Anak Buah Sari Membawa Nana: Buku Harian Seorang Istri, Sabtu, 17 April 2021
Misalnya, lanjut dia, membuat sop, bumbu dasarnya dibuat dobel, lalu kaldunya dibuat satu panci besar. Nanti saat sahur tinggal masukkan sayurannya saja dengan harapan kandungan dalam sayuran tidak rusak
Untuk menu sahur, Putri merekomendasikan Anda hidangan berkuah semisal sop dengan sayuran yang bervariasi atau ditambah bahan lain semisal ayam, daging atau kacang merah. Jadi, dalam satu hidangan ini juga mencakup sumber vitamin, protein hewani dan nabati.
"Saya pilih kuah-kuahan karena kita membutuhkan menambah cairan untuk seharian, di
samping juga tidak ribet membuatnya. Lalu, dengan variasi sayur. Masukin juga ayam potong
atau besoknya dengan daging, kacang merah. Jadi dalam satu kali masak sudah ada protein
hewani, nabati dan sayur," tutur dia.