Telegram Hapus Ratusan Unggahan Kekerasan di Amerika Serikat

- 19 Januari 2021, 11:40 WIB
Ilustrasi telegram
Ilustrasi telegram /Pixabay

Maraknya kekerasan pro-Trump di Amerika Serikat telah menghidupkan kembali perdebatan di negara itu tentang nilai enkripsi, dan menghidupkan kembali seruan untuk melemahkan perlindungan privasi untuk layanan obrolan terenkripsi.

Baca Juga: Wajib Tabu, 5 Ancaman Kesehatan Sering Makan Kentang Goreng, Ada Risiko Jantung dan Stroke

Durov mengatakan Telegram telah mengalami lonjakan yang sama dalam ancaman kekerasan seperti yang dilaporkan oleh layanan perpesanan lainnya selama sebulan terakhir.

“Pada awal Januari, tim moderasi Telegram mulai menerima peningkatan jumlah laporan tentang aktivitas publik terkait AS di platform kami,” ujar Durov.

“Tim bertindak tegas dengan menekan saluran AS yang menganjurkan kekerasan. Berkat upaya ini, pekan lalu kami memblokir dan menutup ratusan seruan publik untuk kekerasan yang dapat mencapai puluhan ribu pelanggan,” dia menambahkan.

Baca Juga: UPDATE: Pajero Sport Baru Versi Thailand Dipasarkan untuk 90 Negara, Indonesia Juga?

Telegram juga mengalami peningkatan yang signifikan pada pengguna selama periode yang sama, setelah perubahan besar pada kebijakan privasi WhatsApp yang menyebabkan banyak orang meninggalkan layanan tersebut.

Signal juga mendapatkan jutaan pengguna selama migrasi tersebut, yang membebani infrastruktur layanannya sehingga sempat tidak dapat diakses selama lebih dari 24 jam.***

Halaman:

Editor: M Fauzi Ode

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x