Bahaya Reklamasi Teluk Ambon, Data LIPI : Penumpukan Sendimen Naik 6 Kali Lipat

- 23 Januari 2021, 13:46 WIB
reklamasi
reklamasi /

PORTALMALUKU.COM -- Data riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ambon menemukan rerata sedimen di Teluk Ambon mengalami kenaikan sebesar 2,4 cm per tahun.

Dari data terakhir yang dihimpun tahun 2008 dengan perbandingan riset tahun 1987, penumpukan sendimen di Teluk Ambon mengalami kenaikan enam kali lipat dibandingkan tahun 1987.

Dalam paparannya, LIPI menyebut reklamasi terjadi hampir menyeluruh di pesisir Teluk Ambon bagian dalam dan juga teluk bagian luar.

Baca Juga: Napi Korupsi Ramai-ramai Ajukan PK ke MA

Kawasan terparah terjadi di Galala hingga Tantui, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Kondisi itu diperparah dengan aktivitas Galian C, pembukaan lahan pemukiman hingga perilaku buruk pembuangan sampah di sungai dan laut.

Reklamasi area pantai disebut menjadi penyebab utama penyempitan dan pendangkalan kawasan teluk yang berujung kerusakan.

Meski belum ada riset lanjutan untuk memastikan kondisi terakhir penumpukan sedimen di kawasan Teluk Ambon, namun diperkirakan terus mengalami kenaikan dan juga penyempitan luasan akibat reklamasi.

Baca Juga: Klasemen Serie A : AC Milan Masih Kokoh di Puncak, Juventus Berjuang Masuk Zona Champions

Menanggapi kerusakan ekosistem Teluk Ambon, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah daerah untuk membuat peraturan daerah perihal reklamasi.

disisi lain, LaNyalla juga menyarankan pemerintah unuk merehabilitasi kerusakan ekosistem yang terjadi di Teluk Ambon.

"Saya minta kepada pemerintah daerah agar dibuatkan perda pengaturan reklamasi pantai," kata LaNyalla dikutip dari Antara, 23 Januari 2021.

"Sehingga apabila reklamasi memang diperlukan, terdapat peraturan yang mengikat," ujarnya.

Baca Juga: Usai Gelar Perkara, Polisi Sebut tak Ada Unsur Pelanggaran di Kasus Raffi Ahmad

Menurutnya, peraturan daerah yang dibuat pemerintah akan meminimalisir dampak dari reklamasi.

Tak hanya di Teluk Ambon, LaNyalla mendapat informasi jika kerusakan ekosistem juga terjadi di beberapa pantai lain.

Sehingga berakibat pada hasil tangkapan ikan nelayan yang semakin rendah.

“Mengenai reklamasi yang terjadi di berbagai daerah membuat pantai kita menjadi rusak dan tidak produktif.

Baca Juga: Noah Rilis Album Keterikatan Keterkaitan, Ada Lagu Korea

"Kerusakan mengakibatkan permasalahan lainnya dan memerlukan penanganan yang lebih besar lagi," tegas LaNyalla.

Bagi LaNyalla, pantai merupakan sumber daya alam yang sangat potensial sehingga harus dirawat sebaik-baiknya, agar dapat diambil manfaatnya untuk kehidupan masyarakat sekitar.

"Pengelolaan pantai harus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar," imbau LaNyalla.***

Editor: Yusuf Samanery

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah