Network
PORTALMALUKU.COM -- Bentrokkan antara warga Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah, dan aparat kepolisian, Selasa 7 Desember kemarin, menyebabkan 18 warga dilaporkan mengalami luka-luka akibat tertembus peluru karet.
Bentrok warga Tamilouw dan polisi terjadi ketika aparat dihadang massa warga setempat ketika hendak melakukan penangkapan terhadap 11 warga yang diduga pelaku perusakan tanaman warga Dusun Rohua, Desa Sepa pada awal November 2021 lalu.
Penangkapan terhadap para terduga pelaku tindak pidana dari Desa Tamilouw tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Maluku Tengah AKBP Rositah Umasugi, dan Wakapolres Kompol Leo Tiahahu
Baca Juga: Jadwal Program Acara SCTV Hari Ini 8 Desember 2021: Ada Cinta Amara hingga My Love My Enemy
Seperti diketahui, aksi perusakan tanaman warga itu pun sontak memicu konflik anardua negeri: Sepa dan Tamilouw. Beberapa di antara mereka disebut juga terlibat dalam aksi pembakaran kantor pemerintah Negeri Tamilouw beberapa waktu lalu.
Personil gabungan dari Polres Malteng, dan Brimob serta Polsek Amahai, masuk desa Tamilouw sekitar pukul 06.00 WIT.
Tim terbagi dalam 11 kelompok yang dipimpin perwira pengendali masing-masing regu. Polisi berhasil menangkap lima dari 11 orang pelaku tersebut.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M Roem Ohoirat mengatakan, sesaat setelah dilakukan upaya penangkapan, warga Tamilouw tiba-tiba melakukan aksi penolakan.
Warga mulai membunyikan tiang listrik untuk massa berkumpul lantas menghadang polisi. Mereka juga dan memalang jalan.
