Konflik Tragis Warga Tamilouw dan Polisi: 18 Warga Tertembak Peluru Karet, Ada Korban Seorang Nenek

- 8 Desember 2021, 01:46 WIB
Anggota Brimob tembak warga sipil di Maluku Tengah, begini kronologinya.
Anggota Brimob tembak warga sipil di Maluku Tengah, begini kronologinya. /Instagram.com @gejayanmemanggil/Portalbangkabelitung.com


PORTALMALUKU.COM — WARGA Negeri Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, terlibat konflik dengan aparat kepolisian dari Polres Maluku Tengah (Malteng) pada Selasa pagi, 7 Desember 2021, pukul 06.30 WIT. Belasan warga dilaporkan alami luka-luka akibat tembakan peluru karet.

Bentrok warga Tamilouw dan polisi terjadi ketika aparat dihadang massa warga setempat ketika hendak melakukan penangkapan terhadap 11 warga yang diduga pelaku perusakan tanaman warga Dusun Rohua, Desa Sepa pada awal November 2021 lalu.

Seperti diketahui, aksi perusakan tanaman warga itu pun sontak memicu konflik anardua negeri: Sepa dan Tamilouw. Beberapa di antara mereka disebut juga terlibat dalam aksi pembakaran kantor pemerintah Negeri Tamilouw beberapa waktu lalu.

“Sudah diupayakan dengan cara persuasasif, dipanggil beberapa kali, dan sudah memberikan pendekatan kepada warga untuk serahkan para pelaku. Namun, karena tidak diserahkan, pada pagi hari tadi (jam 6) polisi pun melakukan aksi penangkapan," kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M. Roem Ohoirat saat menggelar jumpa pers di Ambon, Selasa, 7 Desember 2021.

Baca Juga: Cerita Relawan Menemu Mbah Katemi, 'Warga Terakhir' Dusun Sumbersari yang Tolak Dievakuasi dari Letusan Semeru

Secara prosedur anggota Polres Malteng telah melakukan berbagai upaya persuasif dengan membangun komunikasi bersama pemerintah negeri dan sejumlah tokoh di Negeri Tamilouw.

Namun, para saksi tidak kooperatif. Bahkan dia menyebut kalau Kepala Pemuda Tamilouw, Ahmat Pawae, sempat melakukan aksi demonstrasi di pos pengamanan perbatasan negeri. Tujuan utamanya, kata Ohoirat, yaitu melarang polisi masuk ke Tamilouw untuk melakukan pemanggilan terhadap warganya.

“Jadi kekuatan besar dikerahkan dalam melakukan upaya penangkapan, karena diduga kuat masyarakat Negeri Tamilouw melakukan perlawanan terhadap anggota Polri,” ujar Ohoirat

Penangkapan terhadap para terduga pelaku tindak pidana tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Maluku Tengah AKBP Rositah Umasugi, dan Wakapolres Kompol Leo Tiahahu.

“Sebelum dikerahkan melakukan penangkapan, dilakukan konsolidasi terakhir terkait cara bertindak dan SOP, serta pembagian tugas upaya penangkapan para pelaku tindak pidana tersebut,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x