PORTALMALUKU.COM -- HARI ini, Sabtu, 21 November, tagar #RakyatPercayaHRS di jagat media sosial, beredar tajam. Imam Besar Front Pembela Islam, Rizieq Shihab, pun sontak menempati daftar trending pertama di Twitter.
Nama Imam Besar FPI, Habib Rizieq, saat ini mendapat dukungan dari netizen setelah beberapa pekan terakhir terlilit dengan isu pelanggaran protokol kesehatan. Sejumlah warga Twitter secara bergantian mencuit memberi dukungan moralnya kepada Rizieq.
Tidak hanya cuitan dukungan terhadap Rizieq Shihab, beberapa akun juga mengkritik sikap aparat TNI yang dianggap show of force saat pasukan TNI melintas di wilayah Petamburan lengkap dengan kendaraan lapis baja beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Jelang Barcelona vs Atletico Madrid : Coutinho Merumput, Suarez Malah Absen
Baca Juga: Bekas Wakil Presiden AS Manaco, Vadim Sarankan Kylian Mbappe Keluar dari PSG, Ini Alasannya
Mengutip artikel Jurnal Presisi berjudul "Trending Tagar Rakyat Percaya HRS, Netizen Ramai Kritik Pangdam Jaya", menyebut bahwa Pangdam Jaya sendiri telah memberi penjelasan bahwa pasukan tersebut sedang dalam perjalanan kembali ke markas dan kebetulan saja melintas di Jalan Petamburan.
Akun dengan nama @zeero_count tersebut mengira pemandangan yang terlihat tersebut berada di Gaza, Palestina.
Akun @Ferry Irwanto juga tampak memberi dukungan atas apa yang dilakukan Habib Rizieq tersebut. Ia menuliskan jika ia mempercayai Imam Besar FPI tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman sebelumnya telah memberikan pernyataan jika dirinyalah yang menginstruksikan anggotanya untuk mencopot baliho yang bergambar Habib Rizieq.
Baca Juga: Hari Anak Sedunia atau Children's Day 20 November: Sejarah dan Tujuan
Baca Juga: KKB Tembak Dua Warga Sipil Papua, Satu Tewas
Rupanya instruksi tersebut telah membuat sebagian masyarakat geram melihatnya. Tidak sedikit juga yang menuntut Pangdam Jaya dicopot dari jabatannya, karena dianggap telah melanggar tugasnya sebagai seorang TNI.
Dalam unggahan @fatig8132 tersebut, Ia mendukung apabila Pangdam Jaya dicopot dari jabatannya, karena penyalahgunaan jabatan.*** Jurnal Presisi/Indah Nurlaeli