Soal Kasus Edhy Prabowo, Pengamat Politik: Mungkin Dia Ditekan Partainya Tuk Cari Uang

- 28 November 2020, 15:42 WIB
Ujang Komarudin.
Ujang Komarudin. /Foto/Dok Pribadi

PORTALMALUKU.COM — Usai kejadian kasus dugaan perizinan benih lobster yang mengakibatkan penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, kini menjadi pembahasan panjang.

Dugaan atas kasus tersebut, mengarah pada setoran Edhy Prabowo di kepada Partai Politik (Parpol) Gerindra yang diketuai Prabowo Subianto.

Arah dugaan itu muncul dari pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin. Dirinya menyebut, pihak Istana sudah membaca siasat dari Partai Gerindra soal kebijakan benih lobster lewat Edhy Prabowo.

Baca Juga: Ilmuan Nuklir Iran Dibunuh di Taheran, Penasihat Militer Iran Bersumpah Membalas

Baca Juga: Ini 8 Tanaman Pakis Hias yang Populer, Silakan Cek!

Seperti yang dilansir dari laman Jurnalgaya, pada Sabtu, 28 Novembe 2020 dengan judul atikel ‘Siasat Prabowo Diendus Istana, Berbuah OTT Menteri KKP’, Dugaan tersebut Ujang konstruksikan korupsi yang dilakukan Edhy Prabowo sebagai bentuk setoran kepada parpol yang didirikan Prabowo Subianto.

"Mungkin Edhy Prabowo ditekan oleh partainya tuk cari uang," ujar Ujang, Sabtu, 28 November 2020.

Selain itu, Ujang melihat penangkapan tersebut memiliki pola yang hampir mirip pada saat menjelang pilpres 2014 lalu. Saat itu di zaman Presiden SBY, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai pendukungnya, tapi di saat yang sama PKS juga rajin mengkritik pemerintahan SBY.

Baca Juga: Respon Dinamika Politik dan Agama di Tanah Air, Besok 5 Juta Banser Se-Jawa Gelar Apel Kebangsaan

Baca Juga: Prediski dan Link Live Streaming Mola TV Chelsea vs Tottenham, Spurs Bawa Misi Balas Dendam

Kemudian pola yang sama terjadi ketika Presiden PKS Luthfi Hasan ditangkap KPK dengan dugaan suap perizinan impor daging sapi. Kemiripan terdapat dengan saat ini terdapat pada momen ketika Partai Gerindra yang menaungi Edhy Prabowo gemar mengkritik pemerintah lewat Fadli Zon.

Meski Presiden Jokowi sudah memberikan dua kursi menteri bagi Gerindra yaitu Prabowo Subianto (Menhan) dan Edhy Prabowo (Menteri KKP).

"Nah ini juga tidak disukai oleh pemerintah, maka dari itu tidak aneh dan tidak heran kalau ada menteri dari Gerindra yang ditangkap KPK, jadi hampir sama polanya," tutur Ujang.

Baca Juga: Ukur Kekuataan Chelsea vs Tottenham, Statistik Masih Menangkan The Blues

Baca Juga: Tayang Malam Ini di NET TV dan Mola TV, Berikut jadwal Liga Premier Inggris Pekan ke-10

Sebelumnya, KPK menetapkan Edhy sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait perizinan tambak, usaha, dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.

Edhy ditetapkan sebagai tersangka setelah ditangkap KPK dalam rangkaian operasi tangkap tangan yang berlangsung pada Rabu 25 November 2020 dini hari. Secara total KPK menetapkan tujuh orang tersangka dalam kasus ini yakni Edhy, staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri, pengurus PT Aero Citra Kargo Siswadi, staf istri Menteri Kelautan dan Perikanan Ainul Faqih, staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Andreau Pribadi Misata, dan seorang bernama Amiril Mukminin.

Mereka ditetapkan sebagai tersangka penerima suap. Kemudian, Direktur PT Dua Putra Perkasa Suharjito ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap.***(Jurnalgaya/Yugi Prasetyo).

Editor: M Fauzi Ode

Sumber: JurnalGaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah