PORTALMALUKU.COM — Akibat erupsi gunung Merapi masih mengalami peningkatan, Pemerintah Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk kedua kalinya memperpanjang masa tanggap darurat bencana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto di Sleman, mengatakan setelah pemberlakuan status tanggap darurat bencana erupsi Merapi berakhir pada 30 November 2020.
Pemerintah Kabupaten Sleman memperpanjang pemberlakuannya dari 1 sampai 31 Desember 2020 dan memperpanjang lagi pemberlakuannya dari 1 hingga 31 Januari 2021.
Baca Juga: Direktur Periklanan Facebook Mundur Diri, Ada Apa ya?
“Berdasarkan laporan hasil pemantauan aktivitas Gunung Merapi dari BPPTKG pada 18 hingga 24 Desember 2020 telah terjadi peningkatan aktivitas vulkanis sehingga status aktivitas Gunung Merapi tetap pada status Siaga atau level III,” ujar Supriyanto, Sabtu, 2 Januari 2021.
Ia mengatakan bahwa saat ini masih ada potensi bahaya guguran lava, lontaran material vulkanis, dan awan panas dari Gunung Merapi.
Di samping itu, ia melanjutkan, masih ada 240 warga dari kawasan Gunung Merapi yang mengungsi di tempat pengungsian Glagaharjo, Cangkringan.
Baca Juga: Kalah dari West Ham, Manajer Everton : Kami Tidak Layak Kalah
Hal itu membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan dasar.
“Sehingga Pemerintah Kabupaten Sleman direkomendasikan untuk melakukan mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat,” kata Supriyanto.