Tinjauan data dari 16 studi yang melibatkan 5.900 peserta menyimpulkan sebesar 83 persen tes Saliva akurat mendeteksi virus Covid-19.
Air liur merupakan cairan biologis yang berguna untuk menguji hormon steroid seperti kortisol, materi genetik seperti RNA, protein seperti enzim dan antibodi.
termasuk berbagai zat lain, termasuk metabolit alami, nitrit saliva, penanda biomarker status oksida nitrat.
Baca Juga: Guru Les Matematika Cabuli Siswi SMP, Polisi: Pelaku Melakukan Perbuatan Bejatnya
Tes air liur digunakan untuk menyaring atau mendiagnosis berbagai kondisi dan status penyakit, termasuk penyakit Cushing, anovulasi, HIV, kanker, parasit, hipogonadisme, dan alergi.
Pengujian saliva bahkan telah digunakan oleh pemerintah AS untuk menilai perubahan ritme sirkadian pada astronot sebelum penerbangan dan untuk mengevaluasi profil hormonal tentara yang menjalani pelatihan bertahan hidup militer.
Sampel bisa bertahan hingga 24 jam
Sampel air liur stabil hingga 24 jam bila disimpan dengan kantong es atau pada suhu ruang.
Peneliti mendeteksi tidak ada perbedaan konsentrasi pada saat pengumpulan, delapan jam kemudian atau 24 jam kemudian.
Baca Juga: SINOPSIS Sinetron Ikatan Cinta 1 Februari 2021: Mama Rosa Temui Andin, Al Buka Rahasia