Network
PORTALMALUKU.COM — Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon, mengkritik pernyataan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, yang meminta petani agar tak mengambil untung banyak dari penjualan berasnya pada masa pandemi virus corona di Indonesia.
Pernyataan Muhadjir itu ia lontarkan saat melakukan inspeksi mendadak ke Kantor Pos Pandeglang dan tempat penggilingan gabah di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, pada Sabtu, 7 Agustus 2021.
Fadli Zon menilai, pernyataan Muhadjir Effendy supaya petani tak meraup untung yang berlebih itu salah. Seharusnya, kata dia, petani yang mesti diuntungkan karena alasan nilai tukar petani (NTP) saat ini masih di angka 103--nilai yang dianggapnya masih terlalu sedikit.
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani (IT) dengan indeks harga yang dibayar petani (IB) yang dinyatakan dalam persentase- sebagai indikator untuk mengukur kesejahteraan petani.
Baca Juga: Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia 9 Agutus 2021: PBB Gelar Diskusi Interaktif
"Pak Menko salah lagi. Petani harus untung banyak karena nilai tukar petani (NTP) masih 103. Artinya hanya untung sedikit alias kerja bakti," kata Fadli Zon dikutip Portal-Maluku.com di akun Instagramnya, Ahad, 8 Agustus 2021.
Fadli Zon menyebut pembatasan agar petani tak mengambil untung dari hasil penjulan berasnya itu justru hanya menguntungkan para tengkulak.
"Tengkulak yang biasanya untung banyak," ucap dia.
Dia berpandangan, penyampaian Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy kepada petani dengan menyinggung soal pengambilan untung banyak dari penjulan berasnya, adalah satu hal yang absurd.
Baca Juga: Timnas Brasil Sabet Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020 Usai Bekuk Spanyol 2-1
