Network
PORTALMALUKU.COM — PERISTIWA meletusnya Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021 lalu menyimpan banyak kisah emosioanl manusia di sana.
Pada hari naas 'amukan' Gunung Semeru, Salamah, 70 tahun, dan anaknya, Rumin, 28 tahun, ditemukan tewas berpelukan.
Ibu dan anak itu 'menemui' Tuhan-nya di balik rentuhan rumah mereka. Keduanya adalah warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang Jawa Timur.
Selain akhir hidup sedih kematian ibu-anak dalam pelukan kematian yang tulus itu, ada juga cerita hidup di lokasi terdampak lainnya: seorang nenek yang menolak dievakuasi dari dahsyatnya lutusan Gunung Semeru, tiga hari lalu.
Namanya Mbah Katemi. Dia adalah 'warga terakhir' di Dusun Sumbersari, Sapiturang Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur--wilayah terdampak erupsi Semeru.
Dalam situasi terpuruk, perempuan sepuh itu memilih tinggal seorang diri di rumahnya yang sudah diselimuti abu vulkanik.
Kisah Mbah Katemi mencuat setelah sejumlah relawan menemuinya duduk sendirian di dusunnya yang tak lagi berpenghuni. Saat itu para relawan tengah menyisir Dusun Sumbersari untuk mencari warga.
Baca Juga: 7 Gunung Api Aktif Terbesar di Indonesia: Ada Gunung Semeru dan Merapi
Pertemuan relawan dan Mbah Katemi lantas diabadikan dalam sebuah video. Rekaman itu diunggah di kanal YouTube Cak Basman Official pada 6 Desember 2021 kemarin.
Rekaman awal video berdurasi 11 menit 51 detik itu memperlihatkan kondisi perumahan warga Dusun Sumbersari yang sudah ‘terkubur’ abu vulkanik, tebal.
