Bambang Tri Mulyono lahir di Blora, Jawa Tengah, pada 4 Mei 1971. Usai menamatkan pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Blora, Bambang melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).
Di Unsoed, Tri Mulyono mengambil Jurusan Pertanian. Saat jenjang studinya di tahap akhir, ia putuskan mengakhiri kuliahnya.
Nama Bambang Tri Mulyono pertama kali menjadi sorotan publik setelah menulis buku "Jokowi Undercover". Buku ini berisi narasi ihwal sisi-sisi negatif Presiden Jokowi.
Setelah rampung menyelesaikan "Jokowi Undercover", Tri Mulyono aktif menyebarkan gagasan-gagasannya di buku itu di media sosial.
Bambang juga menjual "Jokowi Undercover" secara langsung lewat akun Facebook miliknya dan selebaran.
Pada akhir Desember 2016, polisi menahan Tri Mulyono. Dalihnya, buku tersebut syarat berisi penghinaan terhadap pemimpin negara.
Setelah melakukan pemeriksaan, penyidik menyebut isi buku "Jokowi Undercover" tak punya didukungan data yang dapat dipertanggungjawabkan.
Polisi menyebut, tuduhan Bambang Tri Mulyono dalam bukunya itu didasarkan atas sangkaan pribadi semata.
Sementara hasil analisis fotometrik mengungkapkan bahwa buku buku Jokowi "Undercover" tak didasari keahlian apa pun. Namun, hanya berdasarkan persepsi pribadi Tri Mulyono pribadi.