Satgas Gagalkan Penyelundupan Senjata ke Kelompok Separatis Teroris di Nduga, Papua

- 20 November 2023, 15:17 WIB
Senjata api dan logistk ke Kelompok Separatis Papua digagalkan.
Senjata api dan logistk ke Kelompok Separatis Papua digagalkan. /FOTO/PMJ/Ist./

PortalMaluku.com — Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa berhasil menggagalkan upaya penyelundupan senjata dan logistik ke Kelompok Separatis Teroris (KST) di wilayah Nduga, Papua Pegunungan, pada Ahad, 19 November 2023.

Kapen Kogabwilhan III, Kol Czi Gusti Nyoman Suriastawa mengatakan, barang bukti yang berhasil disita meliputi dua senjata laras panjang jenis M4 dan AR 15, sebuah senapan angin, solar cell, dan berbagai logistik lainnya.

"Ini adalah senjata yang sangat berbahaya karena termasuk senjata serbu generasi baru, yang akan digunakan oleh KST untuk membuat kekacauan di Kenyam, Nduga," kata Suriastawa dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 20 November 2023.

Dalam upaya penegakan keamanan, Dansatgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Letkol Inf Subandi memimpin penyisiran di Camp Batas Batu, tempat yang diduga sebagai jalur pelintasan.

Baca Juga: Kronlogi Mahasiswi Unsri Meninggal di Kamar Kosnya, Diduga Kuat Malakukan Aborsi

Tim Satgas Yonif 411/Pendawa Kostrad menemukan seorang individu mencurigakan yang melarikan diri ke hutan, meninggalkan sejumlah barang yang diduga akan diselundupkan.

Barang-barang yang diperiksa yakni dua pucuk senapan laras panjang jenis M4 Carbine dan AR 15 Carbine, dua buah magasen 5,56 mm, sebuah senapan angin, sebuah parang, dua buah bendera bintang kejora, tiga busur panah, dua buah anak panah, tiga buah solar sell dan logistik lainnya.

"Kami menduga dua senjata tersebut akan digunakan oleh KST Papua dalam aksi teror terhadap masyarakat dan penyerangan terhadap aparat keamanan pada 1 Desember mendatang," tutur Subandi.

Ia juga menyebut, senjata-senjata tersebut kemungkinan berasal dari perbatasan yang diselundupkan melalui jalur perairan dan darat menuju Kenyam.

"Jika kami tidak berhasil menyita senjata-senjata ini, ada kemungkinan akan menimbulkan korban baik dari masyarakat maupun aparat keamanan," kata dia.***

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah