PORTALMALUKU.COM — Gempa Bumi dengan magnitudo 7,1 mengguncang bagian Timur lepas pantai Fulkushima, Jepang, Sabtu, 13 Februari 2021.
Puluhan orang di wilayah setempat mengalami luka-luka akibat gempa tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menyampaikan sumber gempa berada dikedalaman 54 kilometer.
Baca Juga: Seorang Nelayan Asal Latuhalat Hilang di Perairan Dusun Lou Kota Ambon
“Meski gempa ini berpusat di laut, tetapi kedalaman hiposenternya mendekati intermediate sekitar 54 km, sehingga tidak berpotensi tsunami,” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryon, dikutip dari PMJ News, Minggu, 14 Februari 2021.
Daryono mengatakan magnitudo gempa yang cukup besar dengan hiposenternya yang relatif ‘dalam’ menyebabkan spektrum guncangan kuat yang ditimbulkan melanda wilayah yang luas mencapai Kota Tokyo.
Gmpa kali ini, kata dia, sebagai gempa susulan (aftershocks) dari gempa yang memicu tsunami dahsyat pada 11 Maret 2011 silam.
Baca Juga: Kronologi Insiden di JMP Kota Ambon, Versi Polisi
Daryono menjelaskan di bagian slab lempeng yang ada sejak 2011 silam masih memendam medan tegangan.
“Setelah terjadi deformasi yang hebat di zona megathrust pada 11 maret 2011 tampaknya pada bagian slab lempeng yang menunjam lebih dalam, masih menyimpan medan tegangan yang terakumulasi dan belum rilis sehingga baru dilepaskan dalam bentuk gempa,” tutur Daryono.
Aftershocks (gempa susulan) tidak dapat kita batasi secara sempit dalam waktu yang relatif singkat pasca gempa kuat.
Baca Juga: Seorang Pelaku Peristiwa di JMP Kota Ambon Serahkan Diri ke Polisi, Ini Orangnya
Tetapi proses membangun kesetimbangan medan tegangan di zona gempa dapat memakan waktu yang cukup lama,” kata Daryono.
Sebelumnya, dikutip dari laman Aljazeera disebutkan sekitar 950 ribu rumah kehilangan listrik di seluruh wilayah yang terdampak.
Pemadaman listrik terkonsentrasi di timur laut Jepang, termasuk Fukushima dan prefektur sekitarnya.***