Peringatan! Ancaman Perang di Laut Natuna Utara Semakin Panas

12 Maret 2021, 21:53 WIB
Ilustrasi Laut Natuna Utara. /Pixabay/user1488365914/

PORTALMALUKU.COM -- Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas di Laut Natuna. Hal ini bisa mengakibatkan terjadinya perang.

Kejadian dimungkinkan bisa terjadi atas perselisihan yang tidak kunjung selesai di Laut Natuna Utara tersebut. 

Hal ini disampaikan langsung oleh seorang analisis. Beijing telah mengklaim sebagian besar wilayah Laut Natuna Utara sebagai miliknya.

Baca Juga: Heboh! Warga Sempat Panik, Ibu dari Empat Anak Ini Tewas Gantung Diri di Rumahnya

Dilansir dari laman Pikiran-Rakyat dalam artikel "Ancaman Perang di Laut Natuna Utara Semakin Nyata, Pakar Beri Peringatan"

Hal itu, telah memicu perselisihan teritorial dengan negara tetangga. Melihat tingkah China, Amerika Serikat tak bisa tinggal diam, negara maju itu menentang klaim maritim neger bambu.

Bukan hanya menyerukan penentangan saja, AS bahkan di beberapa kesempatan mengirimkan kapal perangnya sendiri ke perairan Laut Natuna Utara dengan alasan menjaga 'kebebasan laut'.

Baca Juga: Nonton Serial Drama Original, 'Turn On' Full Episode di Sini

James Stavridis dan Elliot Ackerman dua orang pakar yang suka menulis untuk Majalah Times menjelaskan bagaimana ketegangan yang sedang berlangsung antara dua negara adidaya berisiko pecah menjadi perang.

"Kedua negara secara signifikan berselisih mengenai status Laut Natuna Utara, yang diklaim China sebagai perairan teritorial, berpotensi memberi mereka kendali atas cadangan minyak dan gas yang kaya dan dominasi atas 40 persen perdagangan dunia yang melewati, laut strategis ini," ujar mereka.

"AS dan sebagain besar dunia lainnya, percaya perairan ini adalah laut lepas, bebas untuk berlayar di negara mana pun," tutur mereka menambahkan, dikutip dari laman Express.

Baca Juga: P3K 2021 Segera Dibuka, Ini 9 Cara Pendaftaran yang Harus Dilengkapi

Lebih lanjut dikatakan, China telah memperluas Angkatan Laut mereka dengan membangun pulau buatan di seluruh Laut Natuna Utara.

Rencana China untuk lima tahun ke depan dilaporkan termasuk seruan untuk mempersiapkan pertempuran maritim.

Proyek tersebut juga menyerukan agar negara tersebut menyusun hukum maritim dasar.

Baca Juga: Obat Covid-19 Tenyata Ada di Dalam Al-Qu'an, Begini Penjelasannya

Para ahli telah mengklaim bahwa rencana tersebut menunjukkan bahwa Beijing prihatin dengan ketegangan Laut Natuna Utara.

'(Kita) harus mempelajari keadaan saat ini, mengurangi risiko dan (bersiap untuk) perjuangan hukum', klaim negara China untuk 2025 mendatang, menurut SCMP.

"Kami harus dengan tegas membela kepentingan maritim nasional," ujar pihak China.

Baca Juga: Aksi Lempar Botol Plastik ke Mulut Kudanil, Nenek Ini Dilaporkan ke Polisi

Admiral Stavridis yang merupakan pensiunan dari Angkatan Laut AS, dan penulis Ackerman, menambahkan dalam analisis mereka untuk Majalah Time bahwa 'kerja keras' akan diperlukan untuk menghindari memasuki 'perang abad ke-21'.

“Kemungkinan AS dan China tersandung ke dalam perang adalah nyata dan meningkat," ujar mereka.

"Ini tidak hanya membutuhkan imajinasi, tetapi kerja keras untuk menciptakan strategi nasional yang dapat menggunakan semua alat negara kita - diplomasi, ekonomi, pencegahan militer, budaya, komunikasi - jika kita ingin menghindari berjalan dalam tidur ke dalam perang abad ke-21," tutur mereka menjelaskan.***(Rahmi Nurfajriani/Pikiran Rakyat).

Editor: M Fauzi Ode

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler