Kematian Pasien Corona di Iran Tembus 50.000 Jiwa, Positif 1 Juta Kasus

- 6 Desember 2020, 02:07 WIB
Ilustrasi Corona Virus/Glen Carrie/Unsplash
Ilustrasi Corona Virus/Glen Carrie/Unsplash /

PORTALMALUKU.COM -- STASIUN televisi resmi pemerintah Iran melaporkan total kematian Iran akibat pandemi virus corona melampaui 50.000 pada Sabtu, 5 Desember 2020. Sementara kasus positif lebih dari satu juta orang.

"Kementerian kesehatan Iran mencatat total 50.016 kematian akibat virus korona pada Sabtu hari ini. Sementara kasus kematian mencapai 321 kasus baru dalam 24 jam terakhir," menurut laporan Resmi pemerintah Iran seperti dikutip Reuters, Minggu, 6 Desember 2020.

Grand Bazaar Teheran, pusat perbelanjaan, dan beberapa bisnis lainnya dibuka kembali setelah penutupan dua minggu, menyusul penurunan infeksi 10 persen selama beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Tanah Air Bertambah 6.027 Total 569.707 Kasus

Baca Juga: Setelah Diberi Vaksin Uji Coba, Menkes India Terpapar Covid-19

Pejabat Iran memperingatkan bahwa situasi tetap "rapuh" di Teheran dan di kota-kota lain yang telah beralih dari peringatan merah virus corona ke tingkat oranye risiko yang lebih rendah.

Juru bicara Kementerian Iran, Sima Sadat Lari, mengatakan ada 12.181 orang telah terinfeksi virus corona sejak Jumat kemarin. Sehingga, lanjut Sima, jumlah total infeksi corona menjadi 1.028.986.

Presiden Hassan Rouhani memperingatkan agar tidak berpuas diri. "Kami sedang menuju ke arah 500 kematian setiap hari," kata Rouhani.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Manchester City Menang Telak Atas Fulham 2-0, The Citizenss Terobos 4 Besar

Baca Juga: Hasil Liga Spanyol: Real Madrid Menang Tipis Atas Sevilla 1-0 Lewat Gol Bunuh Diri

Dia mengaku, terdapat 64 dari 160 kota yang disiagakan dua minggu lalu tetap berisiko tinggi.

"Teheran sedang tertatih-tatih menuju "perbatasan merah" dapat kembali ke tingkat risiko yang lebih tinggi dalam satu atau dua minggu mendatang, jika protokol kesehatan tak ditaati," kata Rouhani.

Pembatasan yang lebih ketat diberlakukan pada 21 November di kota-kota besar Iran, seperti Teheran, Isfahan, Shiraz dan Mashhad. Rouhani tetap mengizinkan toko, mal, dan restoran tetap beroperasi.***

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah