Dua Dokter Senior di Gaza Tewas dalam Serangan Israel, Saksi: Tanpa Peringatan Mereka Mengebom Rumah Kami

- 18 Mei 2021, 08:36 WIB
Dua orang dokter senior Palestina, Mooein Ahmad al-Aloul dan Ayman Abu al-Ouf tewas dalam serangan udara Israel pada hari Ahad, 16 Mei 2021.
Dua orang dokter senior Palestina, Mooein Ahmad al-Aloul dan Ayman Abu al-Ouf tewas dalam serangan udara Israel pada hari Ahad, 16 Mei 2021. /Aljazeera

PORTALMALUKU.COM — Para pekerja medis dan organisasi kesehatan mengecam pembunuhan dua dokter senior Palestina, yakni seorang ahli saraf dan kepala ahli penyakit dalam, yang bekerja di Al-Shifa, sebuah rumah sakit terbesar di Gaza. Keduanya tewas dalam serangan brutal Israel pada Ahad, 16 Mei 2021.

Dokter Ahli penyakit dalam di rumah sakit Al-Shifa, dr. Ayman Abu al-Ouf, tewas bersama dengan anggota keluarganya dalam serangan rudal Israel di distrik al-Wehda di Gaza pada Ahad pagi kemarin.

Pemboman itu menewaskan sedikitnya 33 warga sipil dan membuat penyelamat memilah-milah puing-puing gedung apartemen untuk menemukan korban selamat.

"Ini mengejutkan saya dan seluruh komunitas medis," kata dr. Osaid Alser, seorang mantan mahasiswa al-Ouf yang menyebut pernah magang bersama dr. Ayman Abu al-Ouf di Al-Shifa.

"Dia adalah salah satu dokter penyakit dalam paling senior di Gaza ... Itu berarti kerugian besar bagi komunitas medis."

Baca Juga: Polisi Israel Tembak Mati Pengemudi Palestina di Shikh Jarrah, Yerusalem Timur

dr. Mooein Ahmad al-Aloul, seorang ahli saraf psikiatri berusia 66 tahun, juga tewas di rumahnya selama serangan al-Wehda Ahad pagi. Kabar duka itu disampaikan oleh salah seorang saudara dr. Mooein bernama Mazen al-Aloul.

Mazen pun mengisahkan tentang sosok saudaranya. dr. Mooein, kata dia, seorang mahasiswa yang pernah mengecam pendidikan di Mesir dan Prancis. Usai menamatkan pendidikannya, saudarnya langsung bekerja di Arab Saudi, sebelum kembali ke Palestina. Di Kota Gaza, dr. Mooein Ahmad al-Alouldan bekerja di sebuah klinik khusus, sebelum tewas di rumahnya, Ahad pagi, 16 Mei 2021.

Aya, 25 tahun, seorang putri dari dr. al-Aloul menceritakan situasi mencekam yang dialaminya ketika Israel terus melancarkan serangan udara ke Gaza.

“Tanpa peringatan, mereka mengebom rumah kami," kata Aya lewat via telpon, seperti dilaporkan Al-Jazeera, Selasa, 18 Mei 2021. Waktu berbicara, Aya tengah berada di rumah sakit bersama ibunya. Mereka sedang dalam perawatan medis akibat luka pecahan peluru yang mengenai mereka.

Halaman:

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x