PORTALMALAUKU.COM — Departemen Mikrobiologi di Universitas Hong Kong merilis gambar virus corona varian Omicron pada Rabu, 8 Desember 2021, waktu setempat. Para peneliti mendapatkan gambar virus tersebut menggunakan mikroskop elektron.
Varian virus Omicron pertama kali terdeteksi pada 24 November 2021 di Afrika bagian Selatan. Berdasarkan studi awal menunjukkan bahwa virus jenis Omicron itu disebut berpotensi lebih menular daripada varian virus corona lainnya.
Setelah seekor monyet dilaporkan terinfeksi varian Omicron dari virus corona, para ilmuwan medis, termasuk ahli patologi dan virologi, kemudian melakukan penelitian lanjutan dengan mengambil mikrograf elektron sel ginjal monyet (Vero E6).
Baca Juga: Nonton TOMORROW X TOGETHER, Al–Andin, dan 3 Bintang Dangdut di Shopee 12.12 Birthday Sale TV Show
Gambar varian Omicron yang ditemukan pada pada monyet itu pun dirilis dengan menunjukan dua pembesaran rendah dan tinggi.
"Pada perbesaran rendah, gambar menunjukkan kerusakan sel dengan vesikel bengkak yang mengandung partikel virus hitam kecil," kata peneliti, dikutip dari laporan Sputnik News.
Sementara pembesaran tinggi, kata peneliti, menunjukkan kumpulan partikel virus dengan paku berbentuk korona di permukaannya.
Para peneliti Universitas Hong Kong mengklaim berhasil mengisolasi Omicron dari sampel klinis. Hal itu memungkinkan pengembangan dan produksi vaksin untuk penanganan virus varian baru tersebut.
Varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada akhir November lalu. Varian itu disebut mengandung banyak mutasi protein lonjakan daripada semua varian sebelumnya. Bahkan diklaim dapat menyebar lebih mudah.