Harta Orang Terkaya Naik Rp18.6 Triliun Per Hari saat Kemiskinan Meninggi Selama Pandemi, Intip 15 Faktanya

- 18 Januari 2022, 09:23 WIB
Kapal-kapal mewah terlihat dalam Monaco Yacht Show, pameran kapal pesiar paling bergengsi di dunia, di pelabuhan Monaco, September 2021.
Kapal-kapal mewah terlihat dalam Monaco Yacht Show, pameran kapal pesiar paling bergengsi di dunia, di pelabuhan Monaco, September 2021. /ANTARA/REUTERS/Eric Gaillard/as/aa.


PORTALMALUKU.COM — Harta 10 orang terkaya di dunia meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 1,5 triliun dolar (Rp21,4 kuadriliun) selama pandemi Covid-19. Capaian kekayaan itu di saat tingkat kemiskinan meninggi.

Fakta itu ditemukan dalam penelitian yang dirilis oleh sebuah lembaga amal pada Senin kemarin jelang pertemuan elite Forum Ekonomi Dunia (WEF).

Sejumlah kepala negara, para pemimpin perusahaan, dan tokoh terkemuka dunia akan menggelar pertemuan pekan ini untuk membahas berbagai isu penting dunia: dari perubahan iklim hingga kesetaraan vaksin Covid-19 pada konferensi WEF Davos Agenda 2022.

Pertemuan virtual tersebut akan menjadi batu loncatan dalam konferensi tingkat tinggi tahunan WEF yang biasanya digelar di resor pegunungan Davos di Swiss pada musim dingin yang akan dihadiri orang-orang kaya dan berkuasa di dunia.

Berikut deretan data perihal kesenjangan global saat ini, dilansir Antara dari Reuters, Selasa, 18  Januari 2022.

1. Menurut laporan Badan Bantuam Oxfam menyebut para triliuner mencatat lonjakan kekayaan mereka selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Rumah Produksi Les Copaque Ungkap Fakta Sebernya Usai Foto Makam Upin dan Ipin Viral, Sebut Bukan Kisah Nyata

2. Harta 10 orang terkaya di dunia bertambah sebesar 15.000 dolar AS (Rp215 juta) per detik atau 1,3 miliar dolar AS (Rp18,6 triliun) per hari selama pandemi.

3. Harta mereka melebihi gabungan harta yang dimiliki 3,1 miliar penduduk miskin di dunia.

4.  Seorang triliuner baru muncul setiap 26 jam sejak awal pandemi Covid-19.

5. Lebih dari 160 juta orang diperkirakan jatuh miskin selama krisis kesehatan saat ini.

6. Kesenjangan di antara negara-negara di dunia diperkirakan meningkat untuk kali pertama dalam sebuah generasi. Kesenjangan juga semakin lebar di dalam sebuah negara.

7. Bank Dunia mencatat, negara-negara kaya pulih lebih cepat. Pendapatan mereka pada 2023 kemungkinan akan kembali ke tingkat sebelum pandemi. Namun, negara berkembang akan mengalami penurunan rata-rata 4 persen.

8. Pada 2023, pendapatan per kapita kemungkinan akan tetap di bawah level 2019 di 40 negara berkembang, kata Bank Dunia.

9. Kesenjangan menyumbang 21.300 kematian per hari atau satu kematian per empat detik, menurut laporan Oxfam.

Baca Juga: Dirjen Dukcapil Ingatkan Bahaya dan Ancaman Pidana soal Foto Selfie Pakai e-KTP yang Dijual Lewat NFT

10. Laporan Oxfam juga menyebut sekitar 5,6 juta orang di negara-negara miskin meninggal tiap tahun. Pemicunya adalah keterbatasan memperoleh layanan kesehatan.

Selain itu, Oxfam juga mencatat per tahun lebih dari 2.1 juta manusia dilaporkan mati akibat kelaparan.

11. Rasio pasien Covid-19 yang meninggal di negara-negara berkembang diperkirakan dua kali lebih besar daripada di negara-negara kaya.

12. Hanya tujuh persen lebih penduduk di negara-negara miskin telah menerima satu dosis vaksin dibandingkan dengan lebih dari 75 persen di negara-negara kaya.

13. Satu persen orang paling kaya di dunia membuang dua kali lebih banyak karbon dioksida dibanding 50 persen orang miskin.

14. Menurut perkiraan Bank Dunia, jika tidak dikendalikan, perubahan iklim akan mendorong 132 juta orang ke jurang kemiskinan ekstrem pada 2030.

15. Pandemi juga telah memundurkan kemajuan global dalam kesetaraan gender. Wanita akan memerlukan waktu hampir 136 tahun agar dapat setara dengan pria, naik dari angka 99 tahun pada saat prapandemi Covid-19. ***

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah