Peringati Hari Toleransi Internasional 16 November, Ini Tiga Prinsip Dasar Kelahirannya

- 16 November 2020, 10:13 WIB
Ilustrasi: Hari Toleransi Internasional.
Ilustrasi: Hari Toleransi Internasional. /PIXABAY/MoteOo/

PORTALMALUKU.COM -- HARI Toleransi Internasional jatuh pada 16 November. Sejarah memperingati Hari Toleransi Internasional berawal dari Hari Ulang Tahun ke-50 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 16 November 1995.

Saat itu semua negara yang tergabung dalam organisasi pendidikan dunia atau dalam Anggota UNESCO mendeklarasi Hari Toleransi Internasional 16 November.

Baca Juga: SpaceX dan NASA Bakal Kirim 4 Astronot ke Stasiun ISS

Baca Juga: Akankah Jokowi Bernasib Seperti Soeharto? 3 Faktor Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Prinsip Toleranasi dunia dalam deklarasi tersebut bahwa toleransi merupakan cara untuk menghindari ketidakpedulian dalam kehidupan bermasyarakat.

Dari hasil deklarasi tersebut, Hari Toleransi Internasional ditetapkan pada tanggal 16 November 1996. Mengutip Wikipedia, berikut tiga prinsip dasar lahirnya Hari Toleransi Sedunia 

Baca Juga: KKP Tangkap 1 Kapal Pencuri Ikan Berbendera Malaysia di Sumatera

1. Pendidikan

Ketidaktahuan tentang perbedaan budaya, agama dan etnis yang ada di sekitar dapat menyebabkan ketidakamanan.

Dengan pendidikan, diharapkan adanya pemahaman yang lebih baik tentang tradisi dan keyakinan yang berbeda dan penerimaan yang lebih besar dari mereka.

Baca Juga: Hanya dalam 6 Hari, Pasien Covid-19 di Amerika Bertambah 1 Juta Orang

2. Regulasi dan Penegakkan Hukum

Perlu adanya UU yang menindak tegas tindakan-tindakan intoleransi seperti ujaran kebencian, diskriminasi, SARA.

Serta adanya penegakkan hukum dan peradilan yang menjamin hak-hak para korban intoleransi.

Baca Juga: Belanda Hajar Bosnia dan Herzegovina 3-1

Baca Juga: Inggris Takluk 0-2 dari Belgia, Puncak Klasemen Diambil Mertens cs

3. Hentikan Stereotip Negatif

Orang yang memiliki stereotip negatif biasanya memiliki prasangka buruk terhadap seseorang atau kelompok yang mendapat 'label' negatif tersebut.

Jadi, orang atau kelompok yang memiliki stereotip negatif didorong tidak menghakimi orang lain dengan cara generalisasi.

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah