Network
PORTALMALUKU.COM — WABAH virus corona (COVID-19) telah menjadi ancaman serius terhadap sektor ekonomi global. Gerak tumbuh ekonomi terganggu—yang tampak adalah trand investasi dan daya konsumsi. International Monetary Fund (IMF) menyebutkan pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan berada di angka 4,4 persen pada tahun 2020.
Angka tersebut turun 8,4 persen dari revisi proyeksi yang dikeluarkan World Economic Outlock (WEO) pada Juni lalu—yang menyebut penurunan itu dilatari oleh ketidakpastian tinggi penyebaran COVID-19 dan upaya pemulihan ekonomi melalui dua skema alternatif: membaca ada atau tidaknya gelombang kedua COVID-19 dan kecepatan respon pemerintah.
Situasi sulit ini memakasa pemerintah Indonesia terus bekerja keras menjaga kestabilan pertumbuhan ekonomi nasional. Berbagai instrumen dirancang untuk menstimulasi pergerakan ekonomi yang sehat di tengah kuasa pademi COVID-19.
Baca Juga: STUDI ROMANTISME JEPANG: Budaya Konservatisme, Selera Seks, hingga Maraknya Lajang di Negeri Sakura
“Kita harus tetap fokus untuk mengatur dan menjaga keseimbangan antara penanganan kesehatan dan dan pemulihan ekonomi. Ini yang saya kira sudah berpuluh-puluh kali saya sampaikan, tapi perlu—sekali lagi—saya tekankan,” kata Presiden Joko Widodo dalam sidang kabinet di Istana Merdeka, Senin, 12 November 2020, seperti dikutip laman setkab.go.id, Minggu.
Sebaran COVID-19 dan ancaman di segala sektor terbilang masih tinggi. Petaka “angka” kerap masih menghidupkan kecemasan: angka penularan kasus baru, angka kematian, hingga angka beban psikologis pasien sembuh corona di lingkungan sosialnya. Ini situasi yang sulit. Tetapi, kita tak boleh menyerah. Optimisme adalah salah dari sekian alternatif terbaik untuk kita sama-sama keluar dari petak pandemi ini: bahwa pemerintah akan bekerja ekstra keras mengendalikan kuasa COVID-19 di Tanah Air.
Setelah delapan bulan kita dihantam pandemi, kabar keseriusan pemerintah untuk menjaga keseimbangan kesehatan itu telah kita didengungkan. Ada harapan besar terselip di sana. Salah satunya perihal vaksin. Vaksin dan vaksinasi memberikan peluang bagi kita untuk pulih. Ekonomi kita akan segera bangkit lagi dan menjadi normal seperti sebelum pademi, bahkan bisa lebih baik.
Vaksin merupakan bahan antigenik yang mampu membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Secara medis, vaksin yang disuntikkan ke tubuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan mengaktifkan respon tubuh terhadap suatu penyakit dan memproduksi imunitas.
Vaksin dan vaksinasi diyakini menjadi cara efektif dan efisien untuk mencegah penularan penyakit. Contohnya, BCG, polio, hepatitis B, campak, rubela, Hib, PCV, influenza, dengue, dan HPV.
