Ia menjelaskan, dengan Tiongkok hubungan kerja sama perdagangan dan investasi Indonesia terjalin melalui skema ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Baca Juga: Tidak Semuanya Harus Jujur, Ketahui 5 Hal Ini yang Harus Dirahasiakan dari Pacar
Bahkan, kata Mendag fasilitasi perdagangan untuk pemanfaatan ACFTA cukup meningkat pesat selama beberapa tahun terakhir ini.
Pada periode Januari-November 2020, ekspor Indonesia ke Tiongkok naik sebesar 10,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Ekspor masih didominasi besi dan baja sebesar 23,7 persen, mineral sebesar 21,48 persen, dan minyak kelapa sawit 10,63 persen,” kata Lutfi.
Baca Juga: Mencegah Pendompleng Iklan, Facebook Rencana Kembangkan Alat Pengecualian Topik
Kondisi ini, kata Lutfi enunjukkan ekspor Indonesia ke Tiongkok menunjukkan tren peningkatan yang luar biasa selama pandemi Covid-19.
Impor Indonesia dari Tiongkok pada periode Januari—November 2020 turun sebesar 13,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Impor masih didominasi elektronik sebesar
23,51 persen dan disusul mesin sebesar 22,85 persen, dan produk plastik sebesar 4,01 persen.