Dalam laporan dari berbagai pihak yang didapatkan, ia menyebut tidak ada tamu yang terlantar karena sudah dilayani dengan baik meski menggunakan mobil pelat merah.
Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan berhenti meyakinkan pelaku pariwisata agar sesegera mungkin kembali beraktivitas dan melayani wisatawan yang datang ke Labuan Bajo.
"Kita berupaya menjadi tuan rumah yang baik, yang membuat orang betah dan berkali-kali datang ke Labuan Bajo untuk menikmati seluruh pesonanya," ucapnya.
Baca Juga: Sinopsis dan Daftar Pemain Film Pengabdi Setan 2: Communion Tayang Perdana Hari Ini di Bioskop
Diketahui, ketiadaan agen perjalanan wisata yang biasanya menjemput wisatawan merupakan dampak dari aksi penghentian layanan pariwisata karena kebijakan kenaikan tiket masuk ke Pulau Komodo, Pulau Padar, dan perairan di sekitarnya sebesar Rp3,75 juta per orang per tahun.
Aksi yang dilakukan oleh Asosiasi Pelaku Wisata dan Individu pelaku wisata Labuan Bajo itu direncanakan berlangsung 1-31 Agustus 2022.
Pesona Labuan Bajo
Labuan Bajo merupakan salah satu kota yang terletak di bagian barat Pulau Flores, provinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Labuan Bajo juga merupakan ibu kota dari Kecamatan Komodo dan ibu kota Kabupaten Manggarai Barat.
Salah satu icon distenasi wisata di Labuan Bajo adalah Pulau Komodo, kawasan yang telah menjadi habitat asli hewan komodo atau yang dinamakan biawak komodo (Varanus komodoensis). Komodo merupakan spesies kadal terbesar di alam yang hidup di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga dinamakan dengan nama setempat 'Ora'.
Selain pulau Komodo, pesona pulau-pulau lain di sekitar Labuan Bajo juga tidak kalah menarik: sebut saja Pulau Padar, Pulau Rinca, Pulau Bidadari, hingga Pulau Sebayur.