Network
PoralMaluku.com — Mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memilih untuk bungkam saat ditanya mengenai Firli Bahuri, ketika tiba di Bareskrim Polri, Jakarta, pada Rabu kemarin untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. SYL hanya tersenyum ketika dicecar ihwal dugaan pemerasan yang dilakukan Firli Bahuri dan jumlah pertemuan mereka.
Dilansir dari Antara, SYL tiba di Bareskrim Polri sekitar pukul 13.17 WIB dan langsung diarahkan oleh petugas keamanan KPK dan Yanma Polri menuju lantai 6 Ruang Pemeriksaan Dittipidkor.
Selain SYL, penyidik juga meminta keterangan tambahan dari dua anak buah SYL yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi yang ditangani oleh KPK, yaitu Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Kementan M. Hatta. Ketiganya tiba bersamaan di Bareskrim Polri menggunakan dua mobil dinas KPK.
Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi (Wadirtipidkor) Bareskrim Polri Kombes Pol. Arief Adiharsa mengatakan bahwa pemeriksaan terhadap saksi-saksi setelah penetapan Firli Bahuri sebagai tersangka juga berlangsung di Polda Metro Jaya. Namun, untuk SYL dan kedua mantan penjabat Kementan tersebut, dilakukan di Bareskrim.
Baca Juga: Sekjen PBB Serukan Dunia Bersatu Akhiri Pendudukan Israel di Palestina
"Ada beberapa saksi lain sebagian besar di Polda Metro Jaya. Untuk SYL, M. Hatta, dan Kasdi, di Bareskrim," kata Arief, dilansir dari Antara, Kamis.
Sementara itu, penasihat hukum SYL, Djamaluddin Koedoeboen, mengatakan bahwa pemeriksaan terhadap kliennya pada hari ini merupakan pemeriksaan lanjutan sebagai saksi setelah adanya penetapan tersangka.
"Yang jelas pada hari ini Pak SYL dipanggil oleh Bareskrim Mabes Polri dalam kaitan dengan pemeriksaan tambahan soal Pak FB. Nah, seperti saya kira nanti sebentarlah kalau sudah di atas kami kasih informasi kepada teman-teman media," kata Djamaluddim.
Djamaluddin enggan berkomentar banyak terkait dengan perkembangan kasus pemerasan oleh Ketua KPK tersebut, termasuk soal permohonan LPSK yang ditolak, dan dokumen apa saja yang dibawa saat pemeriksaan pada hari ini.***
