Prancis Diambang Krisis Ekonomi, Menteri Ekonomi : Butuh 20 Tahun untuk Bayar Utang Covid-19

- 26 November 2020, 19:52 WIB
ilustrasi bendera Prancis.
ilustrasi bendera Prancis. /Pixabay

Secara khusus, ia merujuk pada "reformasi pensiun" yang tetap menjadi prioritas utamanya.

Utang Prancis akan mendekati 120 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) tahun ini dibandingkan 114 persen di bulan Juni.

Namun, politisi Arnaud Montebourg telah menyerukan pembatalan langsung utang tersebut.

"Jika ada yang bisa memberi tahu saya bagaimana kita akan membayar 500 miliar dolar AS utang ekstra, atau tujuh kali lipat pendapatan pajak pendapatan tahunan, itu tidak mungkin dan kita tidak dapat melakukannya tanpa reaksi balik dan pemberontakan," ujar politis Arnaud Montebourg.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Liga Europa Malam Ini Jumat, 27 November Dinihari, di  SCTV dan Vidio

Baca Juga: Soal Isu Islam Radikal, Cak Nun: yang Radikal Itu Pemerintah

Montebourg mendesak agar utang semua negara di zona euro dibatalkan dan pengambilalihan besar-besaran oleh Bank Sentral Eropa.

Pada akhir Oktober, le Maire meyakinkan publik bahwa negara akan dapat bangkit kembali dengan sangat cepat dan mempercepat transformasi ekonomi Prancis agar lebih kompetitif.

Pada hari Rabu, 25 November 2020 Menteri mengumumkan skema baru untuk membantu mendukung bisnis selama pandemi.

Dukungan baru akan mengkompensasi hingga 20 omset sempurna untuk bisnis yang tetap tutup dan akan membebani negara.

Halaman:

Editor: Yusuf Samanery

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x