Aktivis HAM: Sebanyak 802 Orang Tewas, 4.120 Ditahan, 20 Dijatuhi Hukuman Mati di Tangan Militer Myanmar

- 18 Mei 2021, 21:47 WIB
 Personel Militer Myanmar berjaga di titik pemeriksaan di jalan menuju kompleks Parlemen di Ibu Kota Myanmar
Personel Militer Myanmar berjaga di titik pemeriksaan di jalan menuju kompleks Parlemen di Ibu Kota Myanmar /Antara/

PORTALMALUKU.COM — Menurut laporan harian aktivis HAM Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) Myanmar, menyebut hingga data per Senin, 17 Mei 2021, sebanyak 802 orang tewas oleh pasukan keamanan Myanmar sejak gelombang protes meletus di seluruh negara tersebut.

"Ini adalah jumlah yang diverifikasi oleh AAPP, jumlah kematian sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi lagi," kata aktivis itu dalam laporan resminya, dikutip Reuters, Selasa.

Selain tewas, menurut catatan aktivis, saat ini sebanyak 4.120 orang juga ditahan, termasuk 20 orang yang telah dijatuhi hukuman mati.

Kekacauan di Myanmar terus terjadi setelah pecahnya aksi protes warga sejak militer menggulingkan pemerintahan terpilih pemenang Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi. Aung San pun ditahan bersama pejabat partai Liga Nasional untuk Demokrasi.

Baca Juga: Memetakan Titik Aksi Solidaritas untuk Palestina di Ratusan Kota di Dunia

Sementara militer terus melancarkan aksi brutaknya, mengarahkan kekuatan penuh untuk menanggapi protes dari para pendukung pro-demokrasi di sejumlah kota besar dan kecil di Myanmar.

Sementara pertempuran antara tentara dan pemberontak etnis dan pasukan milisi yang baru dibentuk, pun pecah di beberapa daerah perbatasan.

"Ini merinci enam kematian tambahan termasuk di kota-kota di negara bagian Chin dan di distrik kota utama Mandalay dan Yangon," kata aktivis AAPP.

Junta sebelumnya memperdebatkan jumlah warga sipil yang tewas. Mereka berdalih puluhan anggota pasukan keamanannya juga tewas selama protes berlangsung.

Beberapa pertempuran sengit antara militer dan kelompok milisi lokal Myanmar telah berlangsung beberapa hari terakhir di Mindat, sekitar 100 km (60 mil) dari perbatasan India di negara bagian Chin saat tentara bertempur dengan milisi lokal.

Halaman:

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah