Profil dan Fakta Menarik Jawed Karim, Pendiri Sekaligus Pengunggah Video Pertama YouTube

- 28 Maret 2023, 01:19 WIB
 Video pertama yang diunggah di YouTube oleh Jawed Karim berjudul
Video pertama yang diunggah di YouTube oleh Jawed Karim berjudul /Tangkap layar YouTube Jawed Karim./

Menurut beberapa catatan, keluarga Karim mengalami sasaran xenofobia yang intens di Jerman Timur pada awal 1980-an. Musababnya, Naimul dianggap bukan orang Jerman asli. Masalah itu membuat Naimul memutuskan membawa keluarganya keluar dari Merseburg.

Ia membawa istri putranya melarikan diri melintasi perbatasan ke Jerman Barat, dan akhirnya menetap di Neuss, sebuah kota yang terletak di negara bagian Nordrhein-Westfalen, Jerman.

Di Neuss, Naimul mengharapkan sebuah kehidupan yang tenang dan baik di Jerman Barat. Hingga keruntuhan Tembok Berlin pada tahun 1989, Naimul terus menjadi sasaran perlakuan xenofobia di Neuss. Pada 1992, ia pun membuat keputusan meninggalkan Jerman sepenuhnya dan pindah ke Amerika Serikat.

Keluarga Karim memutuskan untuk menetap di Saint Paul, Minnesota. Di sana, kedua orangtua Jawed Karim mendapatkan pekerjaan yang memuaskan. Ayahnya bekerja sebagai ahli kimia di konglomerat manufaktur internasional 3M, sementara ibunya sebagai Research Associate Professor di Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Biofisika Universitas Minnesota.

Ibu Jawed, Christine Karim, mendedikasikan hidupnya pada penelitian terkait penyakit jantung, sedangkan ayahnya, Naimul Karim, resmi pensiun dari posisinya di 3M pada April 2020.

Sementara Jawed Karim mulai meniti pendidikan di Saint Paul Central High School, akhirnya lulus dari sana dengan predikat istimewa pada tahun 1997. Jawed lantas melanjutkan pendidikannya di Universitas Urbana-Champaign.

Tak hanya Urbana-Champaign, Jawed pun jatuh cinta dengan browser web populer pertama dunia, Mosaic, yang dikembangkan di University of Illinois.

Dia kemudian memutuskan ingin berada di tempat yang sama dengan para inovator hebat di kampus itu. Jawed lantas mendaftarkan diri ke Universitas Illinois. Ia meminta supaya pihak kampus menerimanya sebagai mahasiswa ilmu komputernya.

Jawaban yang ia terima dari University of Illinois cukup mengecewakan. Kampus berdalih, jurusan ilmu komputer penuh, dan disarankan mengambil disiplin lain, yaitu teknik keramik.

Tidak puas dengan itu, Karim meminta agar lamarannya ditinjau kembali dan berjanji jika diterima dia akan menjadi “siswa yang bermotivasi tinggi, berdedikasi, dan ambisius” di University of Illinois. Tak laman setelah permintaan itu, Karim pun diterima sebagai mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Illinois.

Halaman:

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: History-computer.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x