Boneka Little Amal akan Berjalan dari Turki ke Eropa untuk Memotret Nasib Anak Telantar

- 10 November 2020, 02:17 WIB
'The Walk' menampilkan boneka 3,5 meter dari seorang gadis berusia sembilan tahun bernama Little Amal, yang akan melakukan perjalanan dari perbatasan Turki-Suriah melalui Yunani, Italia, Swiss, Jerman, Belgia dan Prancis untuk mencapai Inggris.
'The Walk' menampilkan boneka 3,5 meter dari seorang gadis berusia sembilan tahun bernama Little Amal, yang akan melakukan perjalanan dari perbatasan Turki-Suriah melalui Yunani, Italia, Swiss, Jerman, Belgia dan Prancis untuk mencapai Inggris. /Bevan Roos/

PORTAMALUKU.COM -- BONEKA gadis pengungsi sepanjang tiga setengah meter akan melakukan perjalanan sejauh 8.000 kilometer melintasi Eropa. Perjalanan tersebut sebagai bagian dari proyek perintis publik yang menyoroti jutaan anak terlantar di seluruh dunia.

Tim teater belakang The Jungle, dramatisasi kehidupan migran yang tinggal di utara Perancis, dan pencipta boneka dari hit musik War Horse yang penagihan The Walk karena kebanyakan pekerjaan ambisius mereka sampai saat ini.

Produksi bersama oleh Good Chance Theater dan Handspring Puppet Company akan mendramatisir perjalanan berbahaya yang dihadapi oleh ribuan anak setiap tahun saat mereka melakukan perjalanan dari Timur Tengah melintasi Eropa.

Boneka gadis pengungsi berusia sembilan tahun bernama Little Amal akan berjalan dari perbatasan Turki-Suriah, melintasi Turki dan melalui Yunani, Italia, Swiss, Jerman, Belgia, dan Prancis untuk mencapai Inggris.

Baca Juga: WhatsApp Buat Fitur Baru untuk Kurangi Jejak Digital Pengguna, Begini Cara Kerjanya

Diharapkan dia akan menyeberangi laut antara Turki dan Yunani, dan dari Yunani ke Italia, serta Selat Inggris, dengan perahu.

Di seluruh benua yang luas, Little Amal akan mencari ibunya, berhenti di 70 kota kecil, kota besar, dan desa di sepanjang jalan untuk mempromosikan pesan "jangan lupakan kami".

Wayang raksasa menyatukan dalang berpengalaman dengan teknologi mutakhir untuk menjadikan Little Amal senyaman mungkin.

Seorang dalang egrang mengontrol tubuh, pinggul dan kakinya, sementara lengannya dikendalikan oleh regu yang berputar. Matanya dikendalikan menggunakan teknologi komputer.

Halaman:

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: The National News


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x