PORTALMALUKU.COM — Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon berencana membuka Program Studi (Prodi) Kedokteran Gigi pada tahun ajaran baru di 2021. Langkah terebut guna memenuhi kebutuhan tenaga dokter gigi di Maluku.
Rencana pembukaan Prodi Baru Kedokteran Gigi itu disampaikan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon, dr. Bertha J. Que pada Jumat kemarin, 19 Februari 2021.
"Rencana ini telah digagas sejak tahun lalu. Ada persyaratan untuk mendirikan program studi baru yang belum dapat dipenuhi, kami berupaya agar tahun ini bisa terealisasi," kata Bartha seperti dikutip Antara, Jumat kemarin.
Baca Juga: Kemenhan RI Restui Pemkot Ambon Revitalisasi Benteng Victoria
Baca Juga: Kapolsek Astana Anyar dan 11 Anggotanya Ditangkap Polda Jabar, Ini Tanggapan Kapolri
Dia mengaku tengah menyiapkan persyaratan pembukaan Studi Kedokteran Gigi. Salah satu syarat itu di antaranya memiliki sedikitnya lima dokter spesialis gigi sebagai tenaga pengajar tetap.
Selain itu, Bartha telah berkoordinasi dengan Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Ambon, drg. Wendy Pelupessy dan beberapa dokter gigi senior lainnya.
"Sesuai persyaratan sudah ada lima orang dokter gigi. Rektor berharap pembukaan Progam Studi Kedokteran Gigi bisa segera terealisasi dan menerima mahasiswa baru di Tahun Akademik 2021/2022," ucap dr. Bertha.
FK Unpatti, kata dia, akan bermitra dengan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas (FKG) Hasanuddin (Unhas) Makassar untuk pembentukan tim penyusun borang pembukaan program studi itu yang diusulkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Baca Juga: PM Malaysia Akan Berlakukan Tes Covid-19 Melalui Air Liur Tenggorokan
Baca Juga: Puluhan Paus Mati dan Terdampar di Pantai Madura
Rektor Unpatti Prof M.J. Saptenno dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi, Dr. Muspida, mengaku telah menemui Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Unhas drg. Muh Ruslin guna membicarakan rencana pembentukan Prodi baru tersebut.
"FKG Unhas sangat mendukung kami. Perjanjian kerja sama kemitraan akan segera dilakukan," ujar dia.
Salah satu alasan pembukaan Studi Kedokteran Gigi adalah perihal kurangnya tenaga dokter gigi pada sejumlah pusat pw
pelayanan kesehatan di Maluku.
Dari 226 puskesmas yang tersebar di 11 kabupaten dan kota di Maluku, hanya 41 puskesmas yang memiliki dokter spesialis gigi.
"Untuk tenaga dokter umum sudah hampir memenuhi kuota. Tapi ketersediaan dokter gigi masih rendah. Ini menjadi keprihatinan tersendiri. Maluku membutuhkan tenaga dokter gigi yang bisa disebarkan ke pulau-pulau," ucapnya.***