KRONOLOGI Konflik Warga dan Polisi di Tamilouw, Maluku Tengah: 18 Korban Kena Tembakan, Termasuk 3 Perempuan

- 9 Desember 2021, 14:32 WIB
Dua korban yang diduga terkena peluru aparat kepolisian saat konflik antara polisi dan warga Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah, Selasa pagi, 7 Desember 2021.
Dua korban yang diduga terkena peluru aparat kepolisian saat konflik antara polisi dan warga Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah, Selasa pagi, 7 Desember 2021. /Instagram.com @gejayanmemanggil/Portalbangkabelitung.com

“Semuanya peluru karet, tidak ada peluru tajam. Sebab sebelum berangkat semua (polisi) sudah diperiksa, kemudian sudah di-APP (arahan pimpinan pasukan--sebelum bertugas)," ucapnya.

Motif penolakan terhadap penangkapan yang dilakukan Polri, kata Ohoirat, yaitu para ibu-ibu dan anak remaja disuruh berada dibarisan paling depan. Sementara massa para lelaki dewasa dari barisan belakang dengan melakukan pelemparan dan pemukulan terhadap aparat.

18 warga Tamilouw Tertembak

Sebanyak 18 warga Tamilouw dilaporkan mengalami luka tembak--termasuk tiga di antaranya adalah perempaun. Dua dari tiga perempaun itu yakni seorang ibu 51 tahun dan nenek berusia sepuh.

Perempuan tua 60 tahun itu tertembak di bagian dada. Sementara si Ibu mengalami luka tembak di bagian leher--tepat di tenggorokannya.

"Dari seluruh korban tiga di antaranya ibu-ibu. Saat ini sementara menjalani perawatan medis di Puskesmas Tamilouw. Namun, dua dari mereka telah dirujuk ke RSUD Masohi," kata Habiba Pelu, tokoh masyarakat Tamilouw.

Seorang nenek lanjut usia berusia 60 tahun menjalani perawatan medis di Puskesmas Tamilouw, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah. Perempuan sepuh itu diduga terkena peluru aparat saat konflik warga Tamilouw vs polisi pada Selasa pagi, 7 Desember 2021.
Seorang nenek lanjut usia berusia 60 tahun menjalani perawatan medis di Puskesmas Tamilouw, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah. Perempuan sepuh itu diduga terkena peluru aparat saat konflik warga Tamilouw vs polisi pada Selasa pagi, 7 Desember 2021. Portalbangkabelitung.com/Instagram @gejayanmemanggil
Pasca-bentrok warga dan polisi itu, sejumlah tokoh masyarakat, sesepuh, mahasiswa, dan pemuda Negeri Tamilouw di Ambon langsung mendatangi Mabes Polda Maluku.

Mereka langsung menemui Wakapolda Maluku, Brijen Pol Jan de Fretes, seraya melaporkan dan meminta pertanggungjawaban Kapolres Malteng, AKBP Rosita Umasugi, perihal insiden penembahakan warga di Tamilouw.

Baca Juga: Sederet Kiamat Kecil di Tahun 2022 Menurut Ramalan Jayabaya, Benarkah Pulau Jawa Akan Terbelah

Pelanggaran HAM

Halaman:

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah