Baca Juga: Jokowi Tegaskan KPK Harus Sadar dan Jangan Cepat Puas Diri, Ada Apa?
Peluru Karet
Pasca-insiden penembakan itu, Wakil Kepala Polisi Daerah (Wakapolda) Maluku, Brigjen. Pol. Jan Leonard de Fretes, langsung menurunkan tim Propam ke Negeri Tamilouw. Tujuannya melakukan pemeriksaan terkait penembakan yang melukai belasan warga tersebut.
"Tim Propam Polda sudah diturunkan ke TKP untuk menyelidik apakah langkah yang dilakukan anggota kami sudah sesuai prosedur dan koridor atau belum," kata Roem Ohoirat.
Dia menyatakan, jika dalam pemeriksaan ditemukan ada anggota polisi yang bertindak tak sesuai, maka langsung akan ditindak. Sebaliknya, kata dia, jika setiap langkah yang diambil aparat sesuai prosedur, maka tak bisa meyalahkan tindakan personelnya di lapangan.
"Nanti hasil pemersiksaan akan kami sampaikan secara terang-benderang. Percayakan saja pada kami, yang benar kami akan nyatakan bahwa benar. Anggota yang salah tak mungkin kami membela mereka," ujar dia.
Ohoirat juga mengkalim bahwa sempat mengontak salah satu tokoh di Tamilouw untuk mengonfirmasi perihal insiden yang terjadi. Dari laporan yang diterimanya menyebut bahwa ada warga yang berusaha merampas senjata api milik aparat.
"Baik senjata genggam maupun senjata bahu dan terjadi tarik-menarik, sehingga ada yang keluarkan tembakan,"kata dia.
Ohoirat menyatakan aparat yang diturunkan ke Tamilouw untuk aksi penangkapan paksa itu dilengkapi peluru tajam. Dia mengklaim bahwa polisi hanya dibekali peluru karet.