Sasana Tinju Hatutelu Desa Piru Kirim 5 Petinju Ikuti Uji Tanding di Ambon

- 14 Juni 2022, 10:32 WIB
Pose bersama pemerintah Desa Piru, Seram Barat, bersama lima atlet tinju Sasana Hatutelu di Kantor Desa Piru, Senin, 13 Juni 2022.
Pose bersama pemerintah Desa Piru, Seram Barat, bersama lima atlet tinju Sasana Hatutelu di Kantor Desa Piru, Senin, 13 Juni 2022. /Foto: Subardin La Joni/

PORTALMALUKU.COM — Sasana Tinju Hututelu, Desa Piru, Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku, mengirim lima atletnya untuk mengikuti latih tanding (sparing) tinju antar-sasana di Maluku yang digelar oleh Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) wilayah Maluku yang rencananya akan dihalat di Kota Ambon pekan ini.

Kepala Desa Piru, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Simon Manupassa, mengingatkan lima atlet tinju Sasana Hatutelu yang dikirim ke Ambon agar menjaga stamina fisik dan mental.

Dia juga memberikan motivasi kepada lima atletnya tersebut untuk menunjukan penampilan terbaik mereka saat beradu jotos, nanti.

"Ade-ade dong harus tampil dengan performa terbaik dan menunjukan sportivitas yang tinggi di turnamen. Soal hasil, kalah atau menang, itu biasa. Doa dari katong (kita) di sini akan selalu menyertai ade-ade di sana," kata Simon saat pelepasan para atletnya itu di Kantor Desa Piru, Senin sore, 13 Juni 2022.

Lima petinju muda dari Sasana Hatutelu yang terdiri dari empat lelaki dan satu perempuan itu akan tampil di kelas tanding yang berbeda.

"Kami mengirim lima atlet muda untuk tampil di acara sparing dengan kelas tanding yang berbeda-beda," kata Manajer sekaligus pendiri Sasana Hatutelu, Ronny Raffles Manupassa, kepada Portal-Maluku.com kemarin, Senin, 13 Juni 2022.

Roni membeberkan, keikutsertaan atletnya di kejuaraan tinju amatir kali ini akan menjadi titik balik yang penting bagi generasi muda Piru untuk menunjukan bakat dan potensi mereka di cabang olahraga tersebut.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Bebas dari Gugatan Kasus Pemerkosaan Seorang Perempuan di Las Vegas

Soal kualitas atletnya, Sasana Hatutelu, ucap Ronny, punya rekam jejak tanding yang cukup baik di turnamen tinju. Mereka pernah mengirimkan atletnya berpartisipasi di turnamen antar-kabupaten, provinsi, hingga berlaga di kejuaraan nasional. 

"Mereka punya trick record performa tanding yang memuaskan," katanya.

Dari kesiapan atlet kali ini, Ronny menyebut bahwa lima petinju yang diberangkatkan itu sudah melewati program persiapan dua bulan lalu—setelah dipilih untuk mewakili Desa Piru.

Tim besutan pelatih Jhoni Pirsouw ini sudah melakukan latihan mental, fisik, dan latihan tanding. Menurutnya, kelimanya itu sudah diibekali melalui pelatihan intensif di bawah arahan pelatih.

Saat pemusatan latihan, kelima petinju dari tim sasana yang berbasis di Piru, ibu kota Kabupten Seram Bagian Barat, ini juga mempelajari teknik, kecepatan, kekuatan memukul, hingga ketepatan sasaran.

"Etlet muda Hatutelu siap bertanding. Selama ini tim sudah persiapkan peningkatan teknik dan taktik. Atlet kami juga terus melakukan latih tanding," ucap Ronny, nadahnya optimis.

Selain itu, para petinju berlatih bagaimana mengantisipasi serangan lawan dan teknik memberi balasan. "Pelatih telah memantapkan teknik bertinju, baik menyerang lawan maupun bertahan," ujar pria kelahiran 21 April 1970, itu.

Sasana Hatutelu: Ruang Pembinaan dan Jalan Masa Depan

Ronny Manupassa berpandangan bahwa salah satu tujuan penting pembentukan Sasana Hatutelu adalah sebagai langkah bijak pemerintah negeri Piru suapaya membina generasi muda ke depan.

Pasalnya, di sejumlah daerah di Maluku, sebut Ronny, anak-anak muda di Seram Barat, khuausnya Piru, kerap kali disebut punya kebisaan mengonsumsi miras alias suka mabuk yang berlebihan.

"Pandangan ini membuat katong terdorong ingin membentuk profil generasi muda kita sebagai aset berharga negeri ini, tak hanya dikenal karena mabuk," ucap dia.

Caranya adalah menyediakan ruang sport yang enak dan nyaman, sehingga ada kesempatan ideal untuk mengembangkan bakat dan potensi para anak muda sebagai atlet di berbagai bidang olahraga, salah satunya tinju.

"Mindset negatif yang disematkan kepada generasi muda kita harus dilepaskan, kita akan menghentikan itu semua. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu mendorong mereka masuk ke sasana untuk dibina dan dilatih dengan baik. Lalu turunkan mereka di berbagai event, raih prestasi di sana," kata Ronny.

Dengan begitu anak-anak muda punya peluang masa depan, terang. Tak hanya perihal prospek masa depan personal mereka, tapi juga mengharumkan nama baik negeri, kabupaten, hingga provinsi.

"Sehingga tak ada lagi omongan di luar bahwa anak muda Seram Barat hanya mabuk-mabuk atau berbuat kenakalan lainnya."

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 32 Dibuka, Berikut Cara Daftar dan Syarat dengan Login di www.prakerja.go.id

Bentuk Atlet Tinju Profesional

Setelah event kejuaraan amatir sparing tanding, Ronny mengatakan bahwa pihaknya punya rencana untuk mengembangkan atlet tinju profesional dari Sasana Hututelu.

Dorongan pengembangan tersebut sebagai upaya untuk memberi fasilitas terbaik bagi para atlet. Karena banyak atlet asal Seram Barat, sebut dia, justru bermain mewakili daerah lain.

"Nah, hal ini yang perlu kita upayakan. Sehingga anak daerah Seram Barat punya sasana sendiri sebagai ruang belajar, pengembangan, hingga pemantapan teknik dan taktik di bawah besutan pelatih yang profesional," katanya.

Ronny percaya, banyak anak-anak muda di derahnya memiliki bakat dan potensi besar menjadi atlet di berbagai cabang olahraga. Salah satu yang paling dia yakini adalah di tinju.

Dia berharap, kiprah kelima atet muda potensial Sasana Hatutelu yang akan mengikuti latih tanding di Ambon itu dapat mengharumkan nama desa kelahiran mereka, Piru, juga nama besar Kabupaten Seram Barat di cabang olahraga tinju—baik amatir maupun profesional, nantinya.

Harap Uluran Tangan KONI Seram Barat

Ronny mengajak Pengurus KONI Seram Bagian Barat supaya memberikan atensi kepada putra-putri dearah Seram Barat yang kini masih berada di luar, bahkan tengah mewakili daerah lain di setiap turnamen.

Menurutnya, persoalan itu perlu dilihat sebagai hal krusial untuk bersama-sama merangkul para atlet itu, dengan membuat suatu perjanjian penuh secara resmi yang sifatnya mengikat.

"Jadi mereka itu harus diperhatikan. Jangan lagi dibiarkan bebas bertanding mewakili daerah lain," kata dia, nadanya cemberut.

Selain itu, Ronny  juga meminta KONI memberikan perhatian khusus ihwal pengembangan, peningkatan kualitas perawatan atlet, dan para pelaku olahraga di Seram Barat. Atensi ini penting untuk merawat bakat anak muda sehingga melahirkan para atlet lokal bertalenta dan punya jiwa kompetetif tinggi.

"Kami juga mengharapkan perhatian khusus pemerintah, terlebih KONI Seram Barat, untuk membiayai Sasana Hatutelu yang telah berdiri sebagai medium untuk menjaring bakat anak muda Seram Barat," tuturnya.

Karena minimnya anggaran dana olahraga, menurut Ronny, menjadi musabab pengembangan dan pembinaan atlet kurang baik. Dia berpandangan, setiap organisasi olahraga tak mesti terus menerus berjuang untuk mencetak atlet hebat dengan dana terbatas.

"Atlet belum bisa berlatih maksimal karena sarana dan prasarananya kurang. Ini perlu didukung dengan sokongan dana olahraga," ucap Ronny Manupassa.***

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah