Kemendikbud Minta Hapus Tiga 'Dosa Besar' di Kampus, Ini Alasannya

4 Desember 2020, 19:29 WIB
Dokumentasi- Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. //Instagram/gusnizam/

PORTALMALUKU.COM — Seluruh kampus di Indonesia diharapkan menghapus tiga ‘dosa besar’ yakni radikalisme atau ekstrimisme, narkoba, miras, serta perundangan dan kekerasan seksual. 

Permintaan itu diharapkan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Prof Nizam, di perguruan tinggi.

“Semua itu harus dipinggirkan. Kampus adalah tempat yang nyaman, sehat, dan untuk berkreasi dan inovasi,” tutur Nizam pada pembukaan acara Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XI 2020 yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta, Jumat, 4 Desember 2020.

Baca Juga: Polisi Berhasil Tangkap Seorang Pencuri Lewat Petunjuk Sendal

Baca Juga: Lirik Lagu Cinta Dalam Doa -- Souqy Band

Selain itu, kata Nizam, kampus juga harus bebas dari asap rokok. Jika kampus bebas dari asap rokok tentu lebih sehat. Serta perundungan dan kekerasan seksual tidak boleh terjadi dalam kampus.

“Kampus yang aman, nyaman, dan sehat harus kita wujudkan. Kampus yang sehat mental, spiritual. Kampus yang tanpa rokok, miras, kampus yang tanpa perundungan dan kekerasan seksual,” ujar Nizam seperti dilansir dari laman Antara.

Menurutnya, Kampus merupakan tempat melahirkan pemimpin bangsa dan intelektualitas yang kritis dan santun. Kritis, kreatif, santun, budaya ketimuran tidak boleh dihilangkan.

Baca Juga: Terkait Dalang Seruan Azan Jihad, Polisi: Ini jadi Perhatian Khusus Polda Jabar

Baca Juga: Lirik Lagu Hanya Rindu -- Andmesh Kamaleng

“Diskursus akademik harus saling mencerahkan, semangat saling mencari kebenaran, keilmuan dan solusi bagi negeri. Potensi ini harus kita dorong dan kembangkan,” kata Nizam.

Kampus harus menciptakan ‘health proting campus’ dengan cara mengembangkan kematangan emosional pada lingkungan kampus.

“Seluruh warga kampus sehat secara jasmani, seluruh warga kampus sehat secara rohani, lingkungan kerja yang sehat, lingkungan sosial yang sehat, serta kesehatan intelektual,” ujar Nizam.

Baca Juga: Jalan Utama Bandung-Garut Tertutup Longsor

Baca Juga: Kasus Narkoba, Polresta Jakarta Selatan Tangkap Artis IBS

Selain itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Aris Junaidi, mengatakan program KMI merupakan satu dari delapan aktivitas Kampus Merdeka. KMI merupakan upaya agar kampus dapat menghapus tiga “dosa besar” pendidikan tinggi.

“Kemendikbud akan memberikan dana stimulan kepada para pemenang KMI 2020 ini. Dana yang diberikan sebesar Rp25 juta untuk satu perwakilan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta,” kata Aris.

Aris menambahkan Kemendikbud akan mengawal para pemenang KMI hingga tumbuh menjadi perusahaan rintisan yang stabil.

Baca Juga: Twitter Nonaktif Fitur Balas Utasan

Baca Juga: Berikut Jadwal Liga Italia Putaran Kesepuluh, Mulai Malam Ini Hingga Besok

Selain Aris, Rektor Podomoro University, Bacelius Ruru, mengatakan pandemi Covid-19 membuat sejumlah sektor terpuruk tapi kondisi itu menyadarkan mengenai pentingnya nilai kewirausahaan.

“Dengan mempertahankan kompetensi dan menajamkan jiwa kewirausahaan agar lebih dalam memberikan kontribusi positif pada bangsa,” kata Bacelius.***

Editor: M Fauzi Ode

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler