Junta Militer Bantah Tembak Mati Kyal Sin, Makamnya Dibongkar Lagi

- 8 Maret 2021, 17:06 WIB
Remaja putri berusia 19 tahun, Kyal Sin meninggal usai ditembak militer Myanmar dan dimakamkan pada Kamis, 4 Maret 2021.
Remaja putri berusia 19 tahun, Kyal Sin meninggal usai ditembak militer Myanmar dan dimakamkan pada Kamis, 4 Maret 2021. /REUTERS/Stringer


PORTALMALUKU.COM -- 54 orang pengunjuk rasa yang menolak kudeta junta militer Myanmar, dilaporkan tewas.

Jumlah korban itu, terhitung sejak demonstrasi anti-kudeta junta militer Myanmar 1 Februari 2021 lalu.

Salah satu korba tersebut adalah Kyal Sin. Atlet taekwondo itu, tewas setelah tertembak timah panas di kepala pada 3 Maret 2021 lalu.

Baca Juga: Selain Diabetes dan Jantung, Kenali 3 Bahaya Lain Sering Mengonsumsi Minuman Bersoda

Publik Myanmar baru-baru ini dihebohkan oleh tindakan yang dilakukan pemerintah terhadap jasad Kyal Sin (19).

Gadis yang tewas akibat ditembak mati saat sedang aksi menentang kudeta Myanmar tersebut makamnya dibongkar lagi oleh pihak pemerintah.

Penggalian kembali makam dari Kyal Sin ini menuai kemarahan dari publik sebagaimana dikutip dari Reuters melalui Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Dikabarkan Bukan Polisi yang Menembak, Makam Kyal Sin Direncanakan Dibongkar Kembali"

Banyak pihak menduga, junta militer berusaha menutupi kejahatan mereka dengan kembali menggali makam gadis yang sering disebut 'angel' tersebut.

Baca Juga: Ini Daftar 10 Kota Paling Toleran di Indonesia Versi Setara Institute, Salatiga Pertama, Ambon di Posisi ke-7

Diketahui bahwa salah satu stasiun TV lokal bernama MRTV meliput langsung kegiatan penggalian makar Kyal Sin.

Setelah digali, dokter dan hakim yang terlibat melakukan pemeriksaan forensik.

Dari penggalian makam yang dilakukan pada Jumat, 5 Maret 2021 tersebut, pemerintah menemukan fakta mengejutkan.

Dari hasil pemeriksaan forensik yang dilakukan oleh tim dokter, proyektil yang melubangi kepala dari Kyal Sin berukuran 1,2 cm kali 0,7 cm.

Dari klaim dokter dan dokter yang dikirim oleh junta militer, proyektil tersebut bukanlah peluru yang digunakan oleh polisi.

Mereka berasumsi bahwa peluru yang digunakan dan ditembakkan pada Kyal Sinmerupakan kaliber 38.

Baca Juga: Peringatan ! Bumi Bakal Kehabisan Oksigen

"Karena itu, dapat disimpulkan bahwa mereka yang menembak Kyal Sin memang ingin menciptakan kegaduhan.

"Dengan sengaja menembaknya," kata MRTV.

Pihak oposisi langsung menentang keras penggalian makam ini. Mereka menuding bahwa pemerintah berusaha memberikan keterangan palsu terkait kematian dari Kyal Sin.

Di sisi lain, MRTV menyebutkan bahwa pihak pemerintah sudah meminta izin dari keluarga untuk melakukan penggalian makam.

Tetapi pihak keluarga malah memilih bungkam terkait apakah izin tersebut diberikan atau tidak oleh mereka.***

Editor: Yusuf Samanery

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah