Network
PORTALMALUKU.COM -- Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Zainal Abidin Rahawarin menyayangkan sikap mahasiswanya yang menolak program vaksinasi.
Penyesalan itu Ia sampaikan saat melantik 15 pegawai IAIN Ambon menjadi pejabat perangkat Rektor di aula rektorat IAIN Ambon pada Jumat, 27 Agustus 2021.
Dalam sambutannya Zainal Abidin rahawarin mengecam keras mahasiswanya yang menolak program vaksinasi.
Baca Juga: Selamat! Prilly Latuconsina Lulus Sidang Skripsi, Ini Gelarnya
Bahkan ia menyebut, jika ada mahasiswa IAIN Ambon yang demo menolak program vaksinasi, maka aparat kepolisian diperbolehkan langsung melakukan tindakan penangkapan.
Sebelumnya, Polda Maluku bersama pengurus Gerakan Pemuda Islam (GPI) telah berkomunimasi untuk menggelar program vaksinasi di kampus IAIN Ambon.
Namun, agenda yang direncanakan digelar pada awal Agustus lalu, dibatalkan setelah Polda Maluku mendapat informasi adanya penolakan dari mahasiswa.
"Nah, program ini tidak jadi karena ada isu ke Polda bahwa Anak IAIN Ambon mau demo tolak vaksinasi. Subhanallah," kata Zainal Abidin Rahawarin dikutip dari Youtube IAIN Ambon, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Baca Juga: Bahas Pelayanan Listrik di Maluku, Komisi II DPRD: Ini Menjadi Catatan Penting
Baca Juga: Usai Sembuh dari Covid-19, Walikota Ambon Akui Covid-19 Itu Ada
"Saya langsung telpon direktur Resere di Polda. Saya bilang, tangkap saja. Ini program pemerintah. Kalau ada yang bikin kacau, tangkap. Nanti saya yang bertanggung jawab disana. Tidak ada masalah," ujarnya.
Rektor juga menyesalkan jika IAIN Ambon lebih dikenal karena aksi demonstrasi, dibanding punya prestasi akademik yang mentereng.
"Lama-lama orang tidak akan percaya lagi untuk menitipkan anaknya di lembaga ini karena perilaku kita yang hanya unggul di bidang demo saja. Tidak punya prestasi akademik yang lain kecuali hanya itu," tutur Zainal Abidin Rahawarin.
"Jadi ini harus menjadi perhatian kita semua. Bukan hanya para pejabat, tetapi semua. Terutama tenaga pengajar," ujarnya.***
