PORTALMALUKU.COM - SEBUAH ruas jalan alternatif dari arah Kompleks Gadihu Indah, Kebun Cengkeh menuju pusat Kota Ambon sudah 10 tahun mengalami rusak total. Menurut pengakuan warga, per hari tiga kecelakaan kerap terjadi di ruas jalan tersebut.
Peristiwa nahas kerap berulang. Warga telah datang ke pemerintah daerah segera memperbaiki jalan tersebut. Namun, permintaan warga tak menuai hasil.
Warga geram dan warga lansung mengambil sikap menutup akses jalan alternatif menuju ke pusat Kota Ambon.
Baca Juga: Donald Trump Sebut Kemenagan Joe Biden Palsu
Kepala Pemuda Gadihu, Ali Tuasikal, mengaku bahwa penutupan dilakukan oleh warganya karena kerusakan jalan sudah terlampau parah.
“Sudah 10 tahun ini, rusak tapi tidak juga centang. Sering terjadi kecelakaan di sini," kata Tuasikal
Aken mengaku pihaknya sudah berulang kali melaporkan kondisi jalan tersebut ke Pemerintah Kota Ambon maupun Provinsi Maluku.
Baca Juga: Rosi Kembali Positif COVID-19, Diragukan Dokter Tampil Pekan Depan
Namun, hingga kini laporan itu tidak pernah ditindaklanjuti. Dia merincikan, dalam sehari tiga kecelakaan bisa terjadi di jalan rusak yang berada tepat ditanjakan itu.
"Paling sedikit, dalam sehari tiga kecelakaan terjadi. Jadi kita mau sampe berapa korban lagi baru pemerintah tunggu pemerintah mau memperbaiki jalan ini?" tuturnya.
Kesal dengan pemerintah, warga Gadihu pun mengambil sikap. Mereka menutup akses jalan tersebut pada, Kamis, 5 November 2020.
Baca Juga: TES KEPRIBADIAN: Titik Yang Anda Lihat Pertama Adalah Bentuk Visual dari Selama Ini
Jalan di kawasan ini merupakan salah satu ruas jalan alternatif. Sering dilalui warga untuk menghindari kemacetan yang sering terjadi di jalan Kebun Cengkeh.
Warga menutup jalan sejak Rabu sore, 4 November kemarin. Warga memblokade jalan masuk dengan pemberitahuan tutup.
Dispanduk itu, juga ada peringatan peringatan jika di jalan tersebut kerap terjadi kecelakaan.
Baca Juga: Prediksi AC Milan vs Lille: Pioli Bakal Rotasi Pemain
Warga berharap, pemerintah Kota Ambon segera menindaklanjuti permintaam warga. Jika tidak direalisasikan, ruas jalan alternatif tersebut akan diblokade terus menerus.
Sementara itu, pantauan Portalmaluku.com, hanya kendaraan roda dua yang melintas jalan itu. Sedangkan kendaraan roda empat tidak peduli lewat. ***