Duit Intensif Kartu Prakerja Rp2,5 Juta Hangus Bulan Depan, Segera Cek Waktu Jatuh Temponya

24 November 2020, 12:49 WIB
Ilustrasi Kartu Prakerja /Foto: Prakerja.go.id

PORTALMALUKU.COM -- SEKRETARIS Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengimbau kepada para penerima Kartu Pra Kerja segera menyelesaikan pelatihan pertama denan saldo pelatihan yang sudah disediakan.

Apabila saldo pelatihan Prakerja itu tak dipakai hingga jatuh tempo 15 Desember 2020 mendatang, maka intensif Rp2,5 juta akan hangus alias tak bisa dicair.

"Saya mengimbau kepada para penerima Kartu Pra Kerja agar menggunakan saldo bantuan pelatihan semaksimal mungkin. Selain itu segera menyelesaikan pelatihan pertama, karena apabila tidak diselesaikan sebelum tanggal 15 Desember 2020, maka insentif tidak dapat diterima," ujar Susiwijono dalam ketika mengisi sebuah wabiner bertajuk “Survei BPS: Bicara tentang Kartu Prakerja” di Jakarta, Senin, 23 November 2020.

Baca Juga: Ini Link dan Nomor Telepon Pengaduan Jika ada Kendala Proses Penerimaan BSU Kemendikbud

Baca Juga: Kemensos Salurkan BST Rp 300 Ribu Per KK PKH, Jika Belum Dapat Ini Link dan Cara Lapor

Sesuai skemanya, penerima Kartu Prakerja diberi tenggat waktu 30 hari untuk menyelesaikan pelatihan pertama--terhitung sejak dinyatakan lolos. Setelah menyelesaikan pelatihan, penerima Prakerja akan mendapatkan duit insentif sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan.

Penerima Program Kartu Pra Kerja hingga saat ini telah mencapai 5,9 juta orang dari total 43 juta pendaftar. "Hingga saat ini sampai Gelombang 11, sudah ada 5,9 juta penerima program Kartu Pra Kerja," ujar Susiwijono.

Susiwijono menuturkan dari total 43 juta pendaftar Kartu Pra Kerja, yang telah lolos verifikasi mulai dari email, nomor telepon, Nomor Induk Kependudukan (NIK) hingga Kartu Keluarga (KK), adalah sebanyak 19 juta orang.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah Cek BSU Kemendikbud di info.gtk.kemdikbud.go.id

"Berarti hanya satu dari empat orang yang mendaftar yang mendapatkan Kartu Pra Kerja. Karena dari 19 juta, yang mendapatkan hanya 5,9 juta tadi, sehingga yang belum mendapatkan program ini masih banyak sekali," katanya.

Setelah tujuh bulan pelaksanaan, pendaftar Kartu Pra Kerja yang mencapai 43 juta orang tersebut, hampir 100 persen mendaftar melalui jalur pendaftaran mandiri di situr prakerja.go.id.

Menurut Susiwijono, jumlah pendaftar yang sangat tinggi itu menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi dan kemudahan bagi masyarakat untuk mengaksesnya, didukung sistem manajemen pelaksana yang telah disiapkan dengan baik.

Baca Juga: Ini Cara Daftar Seleksi PPKT Bagi Guru Honorer

Dari 5,9 juta penerima Kartu Pra Kerja, 87 persen berpendidikan SMA ke atas, 77 persen berusia antara 18-35 tahun, dan 81 persen belum pernah mengikuti pelatihan atau kursus sebelumnya, serta 88 persen mengatakan tidak bekerja menurut persepsi mereka.

Beberapa provinsi dengan kuota penerima Kartu Pra Kerja terbanyak adalah Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Sedangkan yang paling sedikit adalah Papua Barat, Papua, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara.

Sebanyak 5,4 juta orang penerima tadi telah membeli pelatihan, namun baru 5,1 juta peserta yang telah menyelesaikan pelatihannya.

Saat ini terdapat 1.663 pelatihan dari 150 lembaga pelatihan, dengan pelatihan yang paling diminati secara berurutan yaitu penjualan dan pemasaran, gaya hidup, manajemen, makanan dan minuman, bahasa asing, keuangan, serta sosial dan perilaku.

Menurut Susiwijono, pemerintah berencana akan melanjutkan Program Kartu Prakerja pada 2021 mendatang. Bagi penerima program pada 2020 tidak akan menjadi penerima pada 2021 demi pemerataan bagi seluruh angkatan kerja

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler