Tak Lagi Tunai, Begini Skema Pemberian BLT Kemensos di Tangan Risma

- 24 Desember 2020, 12:51 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Menteri Sosial Tri Rismaharini. /Instagram.com/@tri.rismaharini

PORTALMALUKU.COM -- Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma menyatakan skema penyaluran bantuan sosial (bansos) secara tunai akan dihapus. Metode transaksi pencairan bansos ke depan sudah menggunakan sistem elektronik.

Menurut Risma, di bawah kepemimpinannya, penyaluran program bansos tak lagi memakai jasa orang ketiga. Motode penyaluran bansos semua beralih teknis ke sistem elektronik.

Risma mengambil langkah itu guna menghindari adanya penyelewengan dalam pengelolaan program bantuan sosial di bawah tanggung jawab kementeriannya.

Baca Juga: Kabar Gembira, Tahun Depan Gaji Guru Honorer di Maluku Naik

Baca Juga: Jangan Sampai Lewat, Ini Jadwal Pencairan Dana PIP Kemendikbud Rp1 Juta Tahap 2 Tahan 2021

Bekas Wali Kota Surabaya itu berpandangan bahwa penggunaan teknologi informasi dibutuhkan dalam pengelolaan bantuan sosial. Hal ini bertujuan untuk menjaga transparansi.

"Kita tidak akan ada bantuan kas. Jadi bantuan langsung kita akan hapus semua transaksi online. Jadi tidak perlu ketemu dengan siapa pun. Uang itu akan dikelola dengan transparan. Kami menggunakan teknologi dan informasi sehingga bisa dilihat siapapun," kata Risma seperti dikutip Pikiran Rakyat dari artikelnya, "Jadi Menteri Sosial, Risma Bakal Hapus Semua Bantuan Tunai, Ini Gantinya", Kamis.

Pembenahan Data

Risma masih ingin mempelajari dulu masalah yang ada di Kementerian Sosial. Ke depan dirinya akan memaksimalkan Teknologi dan Informasi sehingga semuanya bisa terpadu.

Menurutnya, untuk membenahi masalah pendataan di Kementerian Sosial itu tidak akan membutuhkan waktu yang lama kalau tidak ada input data yang baru.

Baca Juga: Setelah Resmi Dilantik, Risma Ungkap akan Melakukan Hal Ini di Tubuh Kemensos

"Kalau pengalaman saya membetulkan data asal tidak ada inputan baru itu cepat sekali," ujarnya.

Risma juga akan menggandeng pihak ketiga yakni Perguruan Tinggi sebagai evaluator dalam mempermudah kebijakan-kebijakan yang akan diambil selama dirinya menjabat sebagai Menteri Sosial.

"Sebetulnya belum tahu krusialnya tapi dengan sistem teknologi dan informasi asal inputnya masuk itu cepat sekali. Contoh berapa yang meninggal dengan TI itu langsung gugur kemudian berapa yang masuk, permasalahannya berapa yang masuk," tutur Risma, Mantan Walikota Surabaya itu.

Risam melanjutkan, "Kita akan kerja sama dengan Perguruan Tinggi untuk mengecek itu, kami bukan tidak percaya tapi perlu ada pengawasan," ungkapnya.

Baca Juga: Polisi Tembak Mati Pelaku yang Diduga Otak di Balik Kaburnya 5 Tahanan Polsek Sukarami Palembang

Mantan Walikota Surabaya itu sangat percaya diri, semua data-data bisa disinkronkan dengan data kependudukan.

Namun semua itu bisa lebih cepat bila daerah juga bisa cepat melakukan perbaruan data.

"Makanya kita kebut, sebetulnya dengan program dengan elektronik kita akseskan dengan kependudukan itu mereka akte kematian, data kematian. Data itu bisa sinkron. Seringkali mereka pindah kalau bisa updating data di daerah lebih cepat maka kami bisa lebih cepat," ungkap Risma.*** Amir Faisol/Pikiran Rakyat

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x